Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 352

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Pendekar Gila - Istana Berdarah Pengemis Binal - Tabir Air Sakti Pendekar Rajawali Sakti - 151. Pendekar Pedang Bayangan Kisah Para Naga di Pusaran Badai 2 - Pertempuran di Gunung Siong San Pendekar Mabuk - Titisan Ilmu Setan

Episode 54: Asha Vahista Yang Misterius (1) Pay Low (Gapura) Markas Besar Bengkauw berada di sebelah barat, dan dari Pay Low itu maka orang atau pengunjung dapat langsung menuju ke Ang In San (Bukit Awan Merah). Di puncak Ang In San inilah Markas Besar Bengkauw berada. Tetapi, jangan salah, melewati Gapura atau bahkan mendekatinya bukanlah perkara mudah. Karena disana ada Houw See Tin (Barisan Pasir) dan Loan See Tin (Barisan Batu) yang tidak dengan mudah dapat dilalui manusia biasa.
  Kedua barisan itu adalah penjagaan “buatan” dan merupakan rintangan berat sebelum memasuki gapura menuju ke Ang In San. Melewati Pay Low akan membawa orang memasuki Ang In Kok atau Lembah Awan Merah, sebuah dataran yang sangat luas yang menjadi akses utama menuju ke Puncak Awan merah. Tetapi, karena sadar bahwa Bengkauw, khususnya Ang In San bakalan diserbu ribuan orang menjelang pibu, maka penjagaan di Barisan Batu dan Barisan Pasir dilakukan secara sangat ketat. Demikian juga dengan Ang In Kok yang sudah ditata demikian rupa dengan penjagaan yang super ketat. Bahkan, tidak kurang dari Barisan Bendera yang berbeda warna secara khusus mengawal di masing-masing barisan (Batu dan Pasir) dan yang lainnya di Ang In Kok.
  Siapapun tidak diijinkan masuk terlampau jauh ke Markas Bengkauw, cukup melewat Barisan Batu dan Barisan Pasir kemudian memasuki Gapura dan tiba di Ang In Kok. Dari gapura, kurang lebih berjarak 2000 meter (panjang Ang In Kok membentang hingga ke kaki Ang In San), orang sudah dapat tiba di kaki bukit Ang In San. Dan di kaki bukit Ang In San ini, tepatnya di Lembah Awan merah (Ang In Kok) sudah disiapkan sebuah tanah lapang dimana PIBU antara Persia melawan Tionggoan akan dilakukan. Tepat di tengah lapangan disediakan sebuah panggung yang membuat siapapun di atas panggung akan dapat dilihat dan disaksikan dari semua sisi lapangan yang sangat besar dan luas itu. Sementara semua titik masuk ke Ang In San sudah dijaga secara ketat oleh tokoh-tokoh utama Bengkauw, baik di Utara, Timur, Selatan maupun Barat. Pendeknya, semua akses masuk ke Ang In San sudah dijaga secara ketat dan bahkan berlapis-lapis. Tidak seorangpun yang dapat mendaki ke Markas Besar Bengkauw tanpa ijin langsung dari Bengkauw Kauwcu selama masa sibuk di Pegunungan Beng san menyambut Pibu bersejarah itu. Hal yang masuk akal, karena tidak semua pengunjung memiliki motif yang sama, ada saja orang tertentu yang senang mengail di atas kesibukan Bengkauw.
  Sebetulnya, masih seminggu sebelum pelaksanaan pibu. Tetapi Pegunungan Beng san sudah sangat ramai dikunjungi demikian banyak jenis manusia. Bahkan para pengunjung yang demikian banyak sudah berkemah atau memilih tinggal di kaki gunung Bengsan sambil menunggu hari H pelaksanaan pibu.
  Karena itu, jalan menuju Markas Bengkauw sudah sangat ramai bahkan masih beberapa kilo meter dari Markas tempat Bengkauw dimana pibu bersangkutan akan dilangsungkan. Dan sudah barang tentu, kehadiran begitu banyak manusia disertai dengan beragam macam cerita, info dan ramuan cerita dari yang nyata, buatan maupun bualan orang. Tetapi yang paling beragam kisah kehebatannya adalah seorang Duta Agung Kiang Ceng Liong. Tokoh muda itu sekarang sudah jauh lebih sering dipercakapkan dengan nada memuji dan memuja atas kehebatannya akhir-akhir ini.
  Tentu saja kisah tentangnya sebagian besar adalah buatan dan bualan yang sudah ditambah-tambahi dari kisah yang sebenarnya. Tetapi, orang-orang, termasuk mereka yang senang berkisah dan bertutur, memang senang menambah-nambahi agar effek dramatisnya semakin membuat orang kagum. Karenanya, dengan cepat tokoh Duta Agung menjadi idola dan cenderung berlebihan di kalangan mereka yang gemar bergunjing. Untungnya memang, apa yang sudah dan sedang dilakukan Ceng Liong, memang memenuhi sebagian dari kisah buatan dan bualan para penjual kisah. Dan menjalar dengan sangat cepat dan dengan sangat ”suka” disambut dan dikisahkan kembali di banyak tempat dan waktu. Tentu, selain Duta Agung yang diagungkan, juga bersama dengan sahabat- sahabatnya yang juga tidak kalah hebat dan mujijatnya. Dan begitulah rimba persilatan Tionggoan dewasa ini.
  Sepanjang jalan sejak dari kaki pegunungan Bengsan hingga mendekati Ang In San, tempat dimana Markas Bengkauw berada, kini dipenuhi oleh gerombolan manusia yang membuat tempat tinggal darurat alias sementara. Sepanjang jalan itu, juga ada terdapat beberapa kelompok manusia yang bergerombol serta bercakap-cakap antara mereka mengenai situasi dan keadaan rimba persilatan. Bergunjing mengenai tokoh-tokoh rimba persilatan serta juga bercakap seputar ramalan dan perkiraan versi mereka masing- masing siapakah gerangan yang akan tampil memenangkan pibu luar biasa di Markas Bengkauw tersebut. Tentu saja materi percakapan mereka banyak yang ngaco, tetapi begitupun antara mereka tentu tetap saja seru seberapa tidak benar sekalipun materi percakapan mereka itu.
  Barisan manusia yang bergerombol itu merubah materi percakapan sejak 3 (tiga) hari menjelang pibu.
  Terutama karena sehari sebelumnya serombongan orang yang tidak mereka kenal. Wajah-wajah asing dan dengan simbol-simbol yang aneh melintas dan membelah jalan yang mereka “tongkrongi” sejak beberapa hari sebelumnya. Dan mereka tahu kemudian dengan segera bahwa yang sedang melintas itu adalah rombongan Bengkauw Persia yang terdiri dari puluhan bahkan seratusan lebih orang banyaknya. Dan mereka yang datang memang terlihat sangat menyolok mata karena membawa serta panji-panji dan bendera kebesaran Bengkauw Persia. Selain itu, pakaian kebesaran Bengkauw Persia sangat khas dan berbeda sekali dengan pakaian kebanyakan tokoh di Tionggoan. Maka, tidak sulit untuk menduga bahwa mereka adalah rombongan dari Bengkauw Persia.
  Beberapa tokoh yang sudah pernah terlihat di Tionggoan muncul kembali, mereka adalah DEWI VASMINE UTUSAN TERANG, JENDRAL ARYOBAZRAN MALAIKAT BUMI, HYDARNES DUTA LUAR, sejenis Menteri L

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>