Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 371

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Cersil Wiro Sableng 85 - Wasiat Sang Ratu Pendekar Rajawali Sakti - 157. Dendam Pendekar-Pendekar Gila Cersil Wiro Sableng 89 - Geger di Pangandaran Pendekar Rajawali Sakti - 158. Pasukan Alis Kuning Pendekar Rajawali Sakti - Penyair Maut

Dan peluang untuk itu memang akhirnya datang.
  Sebetulnya bukan karena Kwi Song ingin memberi dia
  peluang bernafas, tetapi karena pertimbangan Kwi
  Song yang sama dengan nyaris semua teman-
  temannya, yakni agak “lembek” dan mudah jatuh
  kasihan. Meski dia sadar jika Topeng Hitam bukan
  tokoh kacangan dan masih dapat terus bergerak
  tenang, pesat dan tertata baik dalam posisi digempur
  hebat, tetapi dia memiliki hati welas asih. Terutama
  dengan mengingat nama besar dan reputasi lawan.
  Jika Kwi Song mencecarnya dengan langsung
  meningkat ke jurus ke-sebelas yang sangat mujijat
  dan mengkombinasikan dengan Thian Lo Ci untuk
  memojokkan Topeng Hitam, maka kemenangan
  sejurus sudah akan diperolehnya. Tetapi, masak
  dilakukan pada setengah jalan pibu tersebut?
  Bukankah kasihan dengan nama besar lawan? Ini
  yang menjadi pertimbangan Kwi Song hingga dia
  akhirnya memberi peluang Topeng Hitam untuk
  merubah jurus dan ilmunya dan berusaha keras untuk
  merebut kembali inisiatif menyerang. Hal ini
  sebetulnya berada diluar perkiraan Kwi Song, karena
  memang tokoh itu memiliki kehebatan yang tidak
  jauh dibawah dirinya.
  Waktu sedetik oleh áyalnya Kwi Song mengganti
  jurus ke sepuluh dan kesebelas, dimanfaatkan dengan
  baik oleh Topeng Hitam yang dengan cepat bergerak
  dalam ilmu gerak terbangnya Hui keng Pou. Sekali
  lagi, satu detik atau bahkan kurang, hanya
  sepersekian detik Kwi Song alpa sudah secara
  dramatis merubah pertempuran. Dari mengejar lawan
  dengan telapak Budha, Kwi Song nantinya berganti
  diberondong lawan dengan sejumlah serangan
  berbahaya. Topeng Setan memang bukan tokoh yang
  mudah dikalahkan, diawali dengan gerakan yang
  lambat sepersekian detik dari Kwi Song, dengan cepat
  dia bergerak dengan jurus Thui Coan Mong Goat
  (Mendorong Daun Jendela Memandang Rembulan).
  Sepersekian detik tadi dia manfaatkan bukan untuk
  mundur, tetapi mengirimkan totokan ”kosong” tak
  bertenaga, dan bersamaan dengan Kwi Song yang
  menerjang sambil menangkis totokannya, Topeng
  Setan meloncat mundur secepat kilat sambil
  mengibaskan tangannya dan berseru:
  ”Awas GOLOK ........”
  Sambil berteriak demikian, tiba-tiba kilatan cahaya
  seperti kilat menyambar Kwi Song. Sungguh kaget
  Kwi Song dan menyesal dengan kealpaannya tadi. Dia
  sebetulnya sudah menyangka jika Topeng Hitam
  masih menyimpan ilmu-ilmu rahasia nan hebat,
  bahkan dalam pembukaan babak pertama sudah
  mengatakan membekal sebuah senjata GOLOK.
  Mestinya dia paham jika Topeng Hitam memang
  menantikan saat yang tepat untuk melepaskan
  ilmunya tersebut. Dan sekarang, Topeng Hitam sudah
  mengeluarkannya, sebuah ilmu Golok yang terhitung
  jarang ditampilkan di Tionggoan. Goloknya sedikit
  bengkok dengan beberapa lubang di sisi atasnya,
  namun cahaya berkilat dari Golok itu menandakan
  jika senjata tersebut tajam luar biasa. Tetapi dengan
  Bu Siang Ceng Khi, khikangnya yang sudah maju luar
  biasa, terlebih setelah semalaman dia dianugerahi
  tenaga sakti sesepuh Sauw Lim Sie yang memang
  khusus menguatkan khikangnya, maka Kwi Song
  sama sekali tidak takut.
  Bukan hanya khikang Bu Siang Ceng Khi tetapi
  bahkan tingkatan Kim kong pu huay che sen (Ilmu
  Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak), sudah
  semakin tinggi. Dia sudah menapaki tingkat mujijat
  iweekang dan khikang mujijat Siauw Lim Sie setelah
  dikuatkan dan disempurnakan Susioknya di Siauw Lim
  Sie. Itu pula sebabnya dengan Tapak Budha, Kwi Song
  tidak khawatir berhadapan dengan kilatan hawa
  tajam Golok lawan yang kini menerjangnya. Kini,
  Topeng Hitam bukan hanya menghindar, namun juga
  balas menyerang dan sama-saa berusaha mencari
  kesempatan baik untuk memenangkan pibu di babak
  pertama. Hanya, kini tensi dan tingkat ketegangan
  pibu menanjak secara luar biasa. Bukan hanya bagi
  penonton yang menahan nafas melihat cahaya
  berkilat yang memancar dari Golok Topeng Hitam,
  tetapi juga dengan Kwi Song yang menampilkan
  khikang mujijat Sauw Lim Sie yang hebat.
  “ÁMitabha ….. dia bahkan sudah mencapai tingkatan
  mujijat itu …. siancay” terdengar gumaman
  Ciangbundjin Siauw Lim Sie
  Tetapi, Kwi Song dan Topeng Hitam juga terkejut luar
  biasa. ”Hebat, anak muda ini sudah mencapai
  tingkatan yang tak takut dengan ketajaman Golokku
  …..” demikian Topeng Hitam menjadi kagum luar biasa
  akan kehebatan Kwi Song. Tetapi, fakta itu tidak
  membuat Topeng Hitam khawatir, karena diapun
  masih memiliki pegangan yang memadai untuk
  melawan kehebatan Kwi Song. Sementara Kwi Song
  sendiripun berpikir tidak berbeda: ”Hebat, lawanku ini
  bahkan nyaris mampu menembus khikang yang
  sudah disempurnakan Susiok …… lama kelamaan dia
  akan mampu menembus tabir khikangku ini …….
  Sungguh hebat orang ini …..”
  Benar Kwi Song mampu menahan dengan khikang
  mujijatnya serangan tajam Golok Topeng Hitam.
  Bahkan dengan jurus ke-sepuluh Laksaan Tapak
  Budha Merangkul Pelangi dan dilanjutkan jurus
  terakhir Ban Hud Ciang, Budha Merangkul Langit dan
  bumi, dia bukan hanya merontokkan serangan Topeng
  Hitam, bahkan mampu memukul mundur Topeng
  Hitam dengan Golok mautnya. Tetapi untuk itu, dia
  harus menangkis dengan TAPAK MUJIJATnya serangan
  Golok lawan dan kemudian mencecar Topeng Hitam
  dengan rangkaian pukulan hebat. Tetapi, begitupun
  tidak ada yang menarik keuntungan besar dari
  episode hebat ketika Kwi Song justru mengambil
  inisiatif menyerang manakala Topeng Hitam sudah
  membekal Golok maut.
  Topeng Hitam sendiri sudah memainkan salah satu
  dari 3 ilmu Golok istimewanya, It To Tang Sam San
  (Golok Tunggal Menggetarkan 3 Gunung). Tetapi,
  betapapun dia terkejut ketika Kwi Song tanpa rasa
  takut membentur dan menangkis Golok mautnya dan
  tidak terluka, meski dia tahu dia mampu secara tipis
  menembus tabir tenaga gaib yang melindungi tubuh
  dan lengan Kwi Song. Fakta itu membuat Topeng
  Hitam jadi penasaran dan juga yakin, lama kelamaan
  dia akan mampu menyakiti Kwi Song, dia yakin hal
  itu. Tetapi, dalam kagetnya, dia menemukan
  kenyataan jika kini Kwi Song mulai bersilat secara
  berbeda, dengan berani Kwi Song menyentil dan
  menotok Goloknya untuk mengalihkan serangan
  Golok. Tidak salah, kini Kwi Song mengganti ilmunya
  dengan ilmu Thian Lo Ci (Ilmu Jari Langit). Tetapi,
  karena menghadapi serbuan Golok lawan yang
  mematikan, Kwi Song jadi lebih banyak menunggu
  dan bertahan, sesekali saja dia menyerang dengan
  lentikan jari sakti yang sangat tajam dan
  membahayakan lawannya itu.
  Dengan

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>