Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 501

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

The Fantasy Area Karya Angelia Putri Fiction Karya Angelia Putri Agatha Christie - Skandal Perjamuan Natal Dewi Ular - Perang Gaib Dewi Ular - Musibah Sebuah Kapal

h satu jam bertarung, maka kebugaran kedua pihak yang harus bertarung dalam pengerahan kekuatan iweekang sepenuhnya pasti terganggu.
  Siangkoan Giok Hong sudah mulai lebih banyak bergerak dengan mengandalkan langkah ajaib andalan bengkauw, yakni Ilmu Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar). Dengan ilmu ini dia bermain-main dan dengan cerdiknya menyiasati kekurangannya dalam iweekang. Tetapi, Nenek yang sudah berpengalaman itu jelas menyadari siasat Giok Hong itu. Karena itu, tiba-tiba dari strategi bertarung jarak jauh, Nenek Cih Miauw Nio itu tiba-tiba melaju dan memainkan ilmu mujijat lainnya yang dimainkan dalam jarak dekat. Dengan kata lain, kemungkinan benturan-benturan langsung lengan keduanya menjadi dimungkinkan, dan memang itu pilihan Cih Miauw Nio.
  Inilah Ilmu pukulan Hu si im hong ciang (pukulan angin dingin mayat membusuk), mirip dengan ilmu sebelumnya namun kali ini dalam varian pukulan untuk bertarung dalam jarak pendek. Kekuatan beracunnya tetap kuat dan demikian juga dengan aroma busuknya. Kombinasi ini yang menekan dan menyulitkan Giok Hong sehingga akhirnya pikirannya menjadi kalut dan susah berkonsentrasi. Karena itu, akhirnya dia lebih banyak menyandarkan diri pada penggunaan Ilmu Langkah Mujijat dari Bengkauw itu. Dengan cara itu juga, jadinya terlihat dia seperti sedang bermain kucing-kucingan dengan lawannya yang sudah murka dan semakin bengis. Meski begitu, puluhan jurus kembali berlalu, tetapi keadaan tetap saja seperti semula, yakni dimana posisi Giok Hong terus dan terus terdesak lawan meskipun tetap tidak dapat diapa-apakan oleh Cih Miauw Nio.
  Keadaannya memang terlihat runyam, semakin lama semakin repot karena desakan aroma racun dan aroma busuk mayat yang terus menyerangnya hidungnya. Jika diteruskan, keadaan Giok Hong memang semakin repot, dan untungnya pada akhirnya, ketika dia terus dikejar-kejar lawannya itu, muncul pihak lain yang merasa perlu ikut memberi bantuan.
  “Hong Cici, bantuan datang …….."
  Bersamaan dengan teriakan itu, tiga bayangan berkelabat mendekati arena pertempuran. Tetapi, belum lagi mereka memasuki arena dua bayangan yang lain berkelabat menghadang. Bhopal dan Jijahatu menghadang kedatangan ketiga orang yang berusaha membantu Siangkoan Giok Hong. Dan ternyata, yang datang adalah Lauw Gwan Thong, Kiang Sun Nio dan Yu Liong yang memang sudah terus menerus membayangi Siangkoan Giok Hong sejak dari kota Yang Co. Yu Liong dengan cepat dihadapi jagoan Mongol, Jijahatu sementara Ki ang Sun Nio sudah dihadapi Kakek Bhopal di arena satunya lagi. Lauw Gwan Thong yang tidak dihalangi siapapun langsung ikut mengeroyok Bhopal yang melawan Kiang Sun Nio. Tetapi si nakal justru membentaknya dengan berkata: “Engkau, sana, bantu enci Hong ……."
  “Baik …… baik ….. enci Hong ……"
  Dan Gwan Thong dengan kecepatan mengagumkan mendekati arena Cih Miauw Nio melawan Siangkoan Giok Hong. Bukan cuma itu, sebuah pukulan dengan hawa panas membakar segera memenuhi udara dan sebagai akibatnya, terjadi percikan-percikan atau letusan kecil di udara ketika hawa beracun itu terbakar oleh hawa panas yang dilontarkan Lauw Gwan Thong. Cih Miauw Nio sampai kaget dengan kehadiran Gwan Thong yang memapak pukulannya dari samping itu. Tetapi, begitupun dia tidak takut, sebaliknya justru dengan kemarahan yang semakin membakar dirinya dan emosinya, dan dengan wajah yang semakin menyeramkan, dia kembali menerjang dengan pukulan-pukulan berkekuatan maha dahsyat dan dengan aroma busuk plus racun yang sangat mematikan melalui pukulannya itu. Mengamuknya Cih Miauw Nio mengagetkan Gwan Thong, dan tentu saja Siangkoan Giok Hong yang sedikit terbantu dengan kehadiran Gwan Thong itu.
  Masuknya Lauw Gwan Thong, memang membuat Giok Hong mampu menarik nafas beberapa kali dan mengembalikan sebagian kesegarannya. Karena itu, dia melirik sejenak Lauw Gwan Thong dengan pandangan terima kasih dan kemudian kembali melepas ilmu pusakanya untuk melakukan perlawanan. Sementara itu, Pukulan Gwan Thong ketika membentur pukulan lawan, membuatnya terdorong sampai 3,4 langkah ke belakang. Tetapi, hawa panas membakar membuat semua racun dan hawa busuk pukulan Cih Miauw Nio habis terbakar dan tidak berbahaya lagi. Kerjasama Lauw Gwan Thong dan Siangkoan Giok Hong membuat keduanya lebih mampu menyeimbangkan kedudukan, namun hebatnya, tetap saja keduanya tidak mampu menerobos kekuatan pukulan Cih Miauw Nio.
  Sementara itu, arena pertarungan Yu Liong melawan Jijahatu, juga luar biasa hebatnya karena kedudukan dan posisi mereka terlihat sangat berimbang. Yu Liong memiliki dasar iweekang yang lebih murni dan kokoh, tetapi dengan variasi ilmu yang lebih kaya dan pengalaman yang lebih, membuat Jijahatu mampu melawannya dan bahkan bisa sedikit lebih mendesak posisi Yu Liong. Tetapi dengan kekokohan dan darah mudanya, Yu Liong mampu meladeni semua tipuan, jebakan dan bahkan pancingan Jijahatu yang bertarung secara luar biasa.
  Menyaksikan kemampuan Cih Miauw Nio, benar-benar membuat Jijahatu terpancing dan berusaha mengeluarkan semua kemampuannya dalam meladeni Yu Liong. Tetapi, sayang sekali, Yu Liong bukan lawan ringan baginya, karena sedahsyat apapun pukulannya dapat diimbangi Yu Liong dengan baik. Bahkan serangan balik Yu Liong selalu merepotkannya dan membuatnya berang.
  Di arena yang satu lagi, Kiang Sun Nio benar-benar beruntung mewarisi ginkang yang istimewa dari Liong-i- Sinni. Karena kemampuan ginkangnyalah serta daya gerak mujizat khas perguruan mereka itulah yang membuat gadis nakal itu berkemampuan untuk tidak terlampau jatuh di bawah angin. Apalagi selain ginkang itu, Sun Nio juga membekal beberapa pukulan sakti yang diajarkan Ceng Liong kakaknya. Semua itu membuat Sun Nio tumbuh menjadi pendekar wanita sakti yang sulit dicari bandingnya pada jamannya. Lihat saja, seorang Bhopal yang sakti madraguna sampai bingung bagaimana mengejar dan mendesak gadis yang tabah dan juga nakal dan sesekali nekat itu. Paling parah adalah menghadapi ginkang dan daya geraknya yang sering tak masuk di akal dalam poisisi yang sudah terdesak dan seperti menghadapi kebuntuan. Tetapi, dengan gerak yang nyaris tidak masuk diakal, tiba-tiba gadis nakal itu lolos dan kemudian tertawa terkekeh-keke menertawakan Bhopal yang jadi bagaikan orang kebakaran jenggot saking penasarannya.
  Kembali ke pertarungan utama, dimana Cih Miauw Nio menghadapi keroyokan Lauw Gwan Thong dan Siangkoan Giok Hong. Kerjasama mereka memang mujarab dan dapat saling mengisi. Lauw Gwan Thong dan Giok Hong tidak takut dengan racun, keduanya membekal kekuatan yang memadai untuk melawan racun.
  Hanya saja, Giok Hong sesekali termakan oleh bau busuk mayat sehingga mengganggu daya geraknya.
  Sementara Gwan Thong harus menghadapi gempuran balik kekuatan iweekang lawan yang sering membuatnya cukup kewalahan. Karena itu, dilihat sepintas lalu, sebetulnya Cih Miauw Nio memang memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Iweekangnya sungguh seperti mengalir tanpa batas dan terus menggempur Gwan Thong dan juga Giok Hong. Untungnya, kemampuan iweekang keduanyapun tidaklah rendah, malahan sudah terhitung kategori sempurna.
  Tengah seru-serunya pertarungan di semua arena, baik di arena Giok Hong dan Gwan Thong melawan Cih Miauw Nio maupun Yu Liong melawan Jijahatu dan Bhopal melawan Sun Nio, tiba-tiba terdengar seruan orang: “Hong Jie, bersiaplah, kita harus segera pergi ………."
  Bersamaan dengan itu, sesosok tubuh bersorban tiba-tiba memasuki arena utama. Dia menemani Giok Hong dan Gwan Thong dan kemudian secara bersamaan mereka melontarkan pukulan jarak jauh. Hebat, gabungan kekuatan tiga tokoh sakti ini bukan sembarang kekuatan, karena tingkat kemampuan mereka sudah termasuk puncak kemampuan yang sulit dicari tandingannya. Kelihatannya Cih Miauw Nio malah tidak takut dengan gabungan kekuatan ketiga lawannya, dengan penuh percaya diri dia menyambut dengan mengerahkan kekuatan tenaga sepenuhnya: “Duaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrr"
  Terdengar benturan dahsyat, dan akibatnya Cih Miauw Nio terlontar hingga 4,5 langkah ke belakang. Tapi, hebat, kelihatannya dia tidak terluka meskipun memang sedikit guncang. Tetapi, saat yang singkat itu sudah dimanfaatkan oleh Raj Badur, Kakek yang tadi turun membantu Giok Hong dan Gwan Thong: “Kita harus segera pergi dari sini, kawan-kawan mereka sudah sedang menuju kemari, kekuatan mereka sangat dahsyat. Mari, Hong Jie ……"
  Tanpa menunggu perkataan Raj Badur lebih jauh, Giok Hong sudah berbis

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles