Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 500

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Percy Jackson & The Olympians - Dewi Olimpian Terakhir - The Last Olympian The Demigod Files - Buku Pendamping Percy Mockingjay - The Hunger Games Ratu Berlian - by Sidney Sheldon A Painted House (Rumah Bercat Putih) - John Grisham

Episode 7: Wanita Iblis Cih Miauw Nio (1) Sementara itu, Cih Miauw Nio, wanita yang mestinya sudah berusia 80 tahunan namun nampak masih seperti gadis berusia muda, merasa terkejut karena lawan yang masih muda namun dapat bertahan dari pukulannya.
  Dengan berang, diapun mengerahkan kekuatan hasil latihan terakhir untuk sekali lagi memukul Siangkoan Giok Hong. Bersamaan dengan itu, Giok Hong sendiri juga meningkatkan kekuatannya sampai 7 bagian kekuatan iweekang untuk menangkal pukulan lawan yang datang. Bahkan sekali ini, bau amis yang amat aneh, yakni bau mayat yang rada busuk menyengat, mulai tersiar di sekeliling arena pertempuran mereka berdua. Hal yang membuat baik Jijahatu maupun juga Bhopal segera melompat untuk menjauh, sekalian ingin menyaksikan akibat dari benturan terakhir.
  “Duaaaaaaaaarrrrrrrrr ……………….."
  Kembali terjadi benturan dan akibatnya masih tetap sama. Giok Hong yang sudah menggandakan kekuatannya, tetap saja terlontar ke belakang sampai 5,6 langkah baru kembali tegak berdiri meskipun masih tetap tidak terluka. Juga tidak terluka oleh hembusan angin beracun berhawa mayat yang dikerahkan Cih Miauw Nio. Melihat kenyataan itu, mendesislah suara di bibir Cih Miauw Nio: “Hmmmmm, bandel …… engkau harus merasakan ini …….."
  Giok Hong yang kembali terdorong mundur merasakan darah dalam tubuhnya bergolak, dan meski dia belum terluka tetapi dia sadar, lawan memiliki kekuatan mujijat yang harus dia lawan bukan dengan kekuatan tetapi dengan kecerdikan. Dia berusaha tidak terganggu dengan kehadiran Bhopal yang memiliki kesaktian setingkat dengan dirinya, karena lawannya kali ini masih jauh lebih dahsyat lagi. Dan dia harus memeras seluruh kemampuan dan seluruh kecerdasannya untuk melakukan perlawanan. Karena itu, ketika terlontar kembali, Giok Hong sudah dengan cepat melolos sabuk mestika dan jarum emas untuk membela dirinya. Dia merasa lebih aman melawan tokoh sehebat Cih Miau Nio dengan kedua senjatanya itu.
  Dan benar saja, tidak menunggu Giok Hong tegak berdiri dengan baik, serangan iweekang yang lebih berbahaya lagi sudah menerpa datang, dan sekali ini, adalah Ilmu Pek Kut Im Hong Ciang (Pukulan Angin Busuk Sari Tulang Mayat) yang busuk, beracun dan sangat berbahaya. Jijahatu dan Bhopal sampai-sampai mengerutkan kening melihat seorang Cih Miauw Nio mengeluarkan ilmu pukulan andalannya yang dahsyat tersebut. Semakin terasa mengerikan, karena dengan segera tumubuhan yang berada di radius satu dan dua meter dari posisi tubuh Cih Miauw Nio segera layu dan mati. Bhopal dan Jijahatu mengerutkan kening karena berpikir dan menduga-duga sambil harap-harap cemas, apakah sekiranya seorang gadis muda nan cantik seperti Siangkoan Giok Hong ini akan bertahan dari pukulan yang mereka tahu sekali sangat beracun dan maha dahsyat itu ……? Sementara di pihak Giok Hong sendiri, sangat sadar bahwa bahaya maut berupa racun dan iweekang maha dahsyat sedang mengancamnya. Dan ini kemudian membuatnya memutuskan untuk memainkan sambil menari kedua jenis senjata maut yang kini dalam genggamannya tengannya itu. Tanpa ragu, dia memainkan ilmu mujijat dalam Kitab Pusaka perguruannya, yakni Teng Thian Sin Cin (Jarum Sakti Pengokoh Langit). Belum cukup dengan itu, diapun bersiaga dengan ilmu mujijat lainnya, khas milik Bengkauw Tionggoan yang juga disebut Jiauw-sin-pouw-poan-soan (Langkah Sakti Ajaib Berputar-putar). Ilmu ini boleh dibilang adalah Ilmu bertahan yang sangat mujijat dan termasuk yang terhebat di Tionggoan. Kalau Ilmu Pertama membawa perbawa luar biasa dari Sabuk kombinasi dengan Jarum, sementara ilmu kedua adalah bagian pertahanan jika memang Giok Hong merasa keteteran dengan gebrakan lawan yang sudah dirasakannya kehebatannya.
  Dan ketika pukulan mujijat dan beracun Cih Miauw Nio datang menerpa, terbukti betapa hebat dan mujijat kekuatan yang dipancarkan paduan jarum dan sabuk tersebut. Meskipun tidak mampu melontarkan balik kekuatan dahsyat yang mengitari tubuhnya, tetapi benteng kekuatan yang dikokohkan oleh Jarum dan Sabuk tersebut tak mampu menembus garis pertahanan Siangkoan Giok Hong. Memang, bagaimanapun Giok Hong merasa betapa berat dan betapa kuat terjangan tenaga pukulan lawan. Dan satu hal yang justru membuatnya merasa kerepotan adalah betapa busuknya aroma yang terpancar dari pukulan maut itu. Tetapi, betapapun, karena merasa memperjuangkan kehidupannya sendiri, maka Siangkoan Giok Hong menguatkan hati dan terus bersilat dengan membentengi dirinya dengan benteng kekuatan jarum dan sabuk yang tak tertembus kekuatan dahsyat lawan.
  Di sisi lainnya, Bhopal dan Jijahatu jadi terpana dan mengerti bahwa kekuatan mereka benar memang sudah tertinggal jauh oleh Nenek Cih Miauw Nio. Daya racun dan dahsyatnya tenaga pukulan beracun Cih Miauw Nio membuat mereka merasa merinding dan terkejut. “Seperti bukan kekuatan manusia biasa, terlampau hebat dan mujijat ……” desis Jijahatu berbisik kepada Bhopal. “Benar, dan dilihat begini, kita sudah tertinggal satu atau dua tingkat dari Miauw Nio …….”, balas Bhopal juga sambil berbisik. Tetapi, Cih Miauw Nio yang setelah bangun dari pertapaannya langsung bertemu lawan sehebat Giok Hong, benar-benar marah dan sekaligus penasaran dan berduka. Dia mengira, setelah menghabiskan waktu 30 tahun mestinya dia tak terlawan dan akan menjagoi dimanapun dia pergi dan berada. Tahu-tahu, baru melawan seorang gadis muda, dia sudah merasa kerepotan, apalagi berhadapan dengan tokoh-tokoh sekelas Bhopal dan Jijahatu? Begitu geram dan murka Cih Miauw Nio menghadapi perlawanan Giok Hong yang alot.
  Mana dia tahu, jika Giok Hong sendiri, kalau bukan karena daya mujijat mementalkan racun dan hawa sesat hasil kombinasi jarum dan sabuk, mungkin sudah sejak awal terkapar karena keracunan dan kalah tenaga iweekang. Boleh dibilang, karena hawa mujijat pelindung dari kekuatan racun, sihir dan kekuatan sesat sajalah maka Giok Hong mampu bertahan sampai sejauh itu. Anehnya, kombinasi jarum dan sabuk ini akan berkurang kehebatan dan khasiatnya jika berhadapan dengan Ilmu-Ilmu dari aliran keagamaan atau yang mengandalkan tenaga aliran kaum agama yang lurus sifatnya. Karena itu, maka memang sangat beruntung posisi Giok Hong saat itu. Meski dia sendiri merasa kekuatan iweekangnya sudah jauh meningkat, tetapi harus diakuinya kekuatan hawa busuk lawan masih berada di atas kemampuannya, masih setingkat lebih hebat dari tenaga iweekangnya sendiri. Karena itulah Giok Hong menjadi sangat beruntung dengan kedua jenis senjatanya itu.
  Betapapun dan bagaimanapun, Giok Hong berada pada posisi bertahan dan jelas tidak akan mampu untuk bergerak ke luar untuk menyerang balik lawannya. Dan keuntungan kedua baginya adalah, dia sendiri sudah membentengi dirinya dengan kekuatan anti racun. Padahal, itulah salah satu kehebatan Cih Miauw Nio, yakni pukulan beracun yang dapat dia gunakan untuk membunuh lawan entah dengan sambaran hawa beracunnya ataupun dengan hempasan kekuatan iweekangnya. Perasaan dan kepenasaran ketiga pihak yang bermacam- macam itu membuat pertarungan menjadi sangat luar biasa sekaligus sangat menegangkan. Yang jelas, Cih Miauw Nio terlihat semakin marah dan berusaha terus meningkatkan kekuatannya, sementara Giok Hong masih tetap tenang dan kokoh, tidak terlihat panik. Kecuali terganggu dengan aroma busuk beracun dan bau mayat yang sangat memuakkan.
  Boleh dibilang pertempuran keduanya memang terlihat atau Nampak aneh. Siangkoan Giok Hong terus dan terus bergerak dengan sambar menyambar jarum dan sabuk mengitari dirinya, sementara lawan memukulkan kedua lengannya bergantian sehingga hawa pukulan busuk dan luar biasa kuat berkali-kali meluncur dari gerakan tangannya. Praktis mereka tidak pernah berbenturan secara langsung, tetapi kekuatan diantara kedua manusia itu adalah kekuatan yang mampu membongkar perut bumi dan melahirkan ledakan dahsyat membahana. Lama kelamaan keduanya menjadi semakin lelah, Giok Hong juga terutama menjadi semakin lemah. Bukanlah khasiat dari jarum dan sabuk yang melemah, tetapi kombinasi aroma busuk, serangan beracun, gencetan kekuatan lawan yang dua tingkat diatas kekuatannya, serta pukulan beracun yang mengganggunya dengan sangat.
  Tetapi, si nenek muda dan cantik itu sendiri juga mulai berkeringat tanda bukan sedikit kekuatan yang sudah dilontarkannya sejauh itu. Hanya, karena kekuatan iweekangnya lebih kuat, maka dia terlihat sedikit lebih segar dari Giok Hong. Sementara Bhopal dan Jijahatu sudah tidak berani mendekati arena yang semakin berbahaya dan semakin mematikan tersebut. Tidak terasa, sudah lebi

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>