

"hem...tampaknya selama aku berada didalam dasar jurang telah banyak perubahan di dalam rimba hijau.....tampaknya aku harus menemui..." belum selesai Aram membatin "suiitttt suuiiittttt suuuiiitttttt" terdengar suara suitan tiga kali mengejutkan seluruh penghuni kedai, tiba tiba terlihatlah pemilik kedai tergopoh gopoh memasuki ruang kedai dan berteriak "tuan tuan maafkan hamba, sudikah kiranya tuan tuan meninggalkan kedai ini!""heh cecunguk...berani sekali kau menyuruh kami meninggalkan kedai ini, kami sepasang harimau rimba tak sudi kau perintah!"bentak seorang lelaki sangar dengan garang disudut selatan kedai.dengan ketakutan pemilik kedai itu menjawab "maafkan saya tuan.. tapi tapi....... " "ada kejadian apakah kisanak? Sehingga kisanak menyuruh kami meninggalkan kedai ini" sela sigadis berlesung pipit dari perguruan teratai putih, "anu anu nisanak.... Ki Renjana datang berkunjung."mendengar itu pucatlah orang orang penghuni kedai, bahkan si Harimau rimba yang tadi bersikap garangpun kini pucat pasi mirip mayat, tak menunggu lama seluruh penghuni kedai membayar makanannya dan berbondong bondong lari serabutan, Mengapa demikian? Dalam rimba persilatan ada pameo yang mengatakan "lebih baik berada dekat singa daripada dekat Si Iblis Tengkorak Mas" atau "berurusan dengan Iblis Tengkorak Mas lebih menakutkan daripada jatuh kejurang tanpa dasar" Dalam sekejap kedai pun sepi kecuali si pemuda berbaju kain belacu yang tak lain adalah Aram Widiawan dan dua orang pemuda dengan penampilan yang sama berbaju warna biru, berkuncir seperti rambutnya Aram dengan ikat kepala biru laut dan kuning bermata sipit, wajahnya tampan hidungnya mancung, menilik wajahnya sepertinya ia bukan penduduk pribumi. "Tuan... tolong tinggalkan tempat ini segera... Iblis Tengkorak Mas benar-benar tidak punya perasaan, saya takut tuan sekalian jadi sasaran mereka..." kata pemilik kedai itu memohon. "Jangan kawatir pak, kami kan tidak memiliki sengketa apa-apa dengan orang yang bapak tadi katakan " Kata salah seorang pemuda berpakaian biru bernada kalem. "Aduh, bagimana ya, sa-saya benar-benar takut tuan, kalau mereka melihat kedai belum kosong, saya juga yang kena hajar." Kata pemilik kedai itu menghibakan hati. "Jangan takut paman, kami bisa menjaga diri mengenai diri bapak saya nanti akan memberikan penjelasan dan akan melindungi paman" sahut seorang pemuda yang satunya lagi, memakai bahasa jawa dengan logat daerah asing. Aram yang mendengar kalimat dan logat aneh dari pemuda itu tersenyum kecil. Sementara pemilik kedai sedikit tenang mendengar ucapan itu, dia percaya pada pemuda pemuda itu karena ia melihat pedang di punggungnya meski masih mergukan kemampuan mereka. Tapi, kecemasannya tak kunjung sirna menyadari masih ada seorang tamu lagi yang belum beranjak. Si pemilik kedai berjalan ke arah Aram, diiringi tatapan aneh dari kedua pemuda tadi, "Tuan bagaimana denganmu? Apakah kau sanggup melawan mereka?" tanya pemilik kedai langsung saja, sebab dia mengira tentunya Aram adalah pendekar juga, sebab pemuda ini tidak tinggalkan kedai. Aram tidak menjawab ia malah tersenyum misterius, ia tidak keluar kedai dengan tiga alasan, pertama ia tidak tahu siapa Si Iblis Tengkorak Mas, kedua Ia masih lapar dan yang ketiga ia ingin mengenal orang orang persilatan. Pemilik kedai uring uringan melihat Aram malah tersenyum tanpa menjawab pertanyaannya. "Orang persilatan memang aneh-aneh...lebih suka bunuh membunuh daripada mencari selamat...." gerutunya sambil tinggalkan tempat. Aram tersenyum mendengar gerutuan pemilik kedai itu. Dengan santainya, Aram duduk bersandar tanpa perlihatkan perasaan tegang ia malah mengulum senyum yang membuat orang bertanya senyuman apakah itu. Brakkk........ salah satu meja mencelat terkena tendangan. Lalu munculah sesosok bayangan berwarna emas "Silahkan masuk tuan... silahkan..." kata si pemilik kedai dengan gemetar. "Hm, minggir kau!" bentak orang yang baru saja datang. Tangannya menggeser pemilik kedai sampai ia mencelat menindih meja, brakkk hoek sipemilik kedai muntah darah." "Bagus! Kali ini tampaknya bakal ada pesta darah!!" katanya dengan wajah seram. Ternyata penampilan Si Iblis Tengkorak Mas membuat siapapun mengkirik, bagaimana tidak? Wajahnya kering kerontang tinggal tulang mirip tengkorak, rambutnya menjuntai sebahu berwarna putih, giginya bertaring, baju dalamnya berwarna hitam dengan jubah emas, dipunggungnya ia memanggul kepala tengkorak berwarna emas di kedua tangannya membelit rantai sebesar tangan bayi. Melihat itu Aram belum mau cari urusan, dia asik bersandar sambil menengak minumannya, sementara kedua Pemuda yang ada dipojok ruangan sudah gusar melihat pemilik kedai yang muntah darah dihajar orang didepan mata mereka. Pemuda yang memakai ikat kuning berdiri saking marahnya. "Kau manusia busuk ! menghajar orang seenak perutmu sendiri apa kau kau......!" pemuda ini tidak melanjutkan perkataannya sebab ditelan kemarahan yang tampaknya sudah sampai ke ubun ubun, suaranya keras mengelegar, jarinya menuding-nuding dengan pedang pada orang yang baru saja datang. Bukannya marah mendengar tantangan pemuda itu, Iblis Tengkorak Mas malah tertawa terbahak bahak "bwahahahaha.......... eh bocah bau kencur lebih baik kau belajar berbicara lagi pada ibumu jhahahaha" Kata orang berikat kepala biru sambil memainkan janggutnya. Pemuda baju biru berikat kuning itu marah sekali. Dengan sekali lompat, dia sudah berada di atas meja makan didepannya. "Baik, kalau begitu aku ingin tahu apa kau memiliki tulang baja daging besi, berani pentang bacot didepanku!" usai berkata begitu, sipemuda meloncat dan mengangkat kaki kiri melakukan suatu angkatan berputar, mengikuti perputaran kaki kanannya yang berputar terlebih dahulu kekanan menurut arah jarum jam . tangan kiri ditekuk rapat dan tangan lainnya mengibas "ciaaaattt.....Naga membalikan tubuh" teriaknya lantang. "toako hati hati ..... pemuda satunya lagi mengingatkan. sementara Iblis Tengkorak Mas melihat serangan mendadak sipemuda tertawa dingin,"baik kau akan mendapatkan yang kau inginkan" kaki kanannyanya berjinjit, tangan kiri yang terpampang menekuk didepan serta kepalan tangan kanannya terkepal di pinggang dengan mengalirkan lima bagian tenaga sakti tengkorak emasnya ia memapak serangan sipemuda keras lawan keras"menggerayangi malam dengan gerakan im- yang"desisnya lirih duk...blarrrr.....dua buah tenaga sakti beradu, meja dan kursi berterbangan terhempas angin .....pemilik kedai siang siang sudah ngacir ketakutan entah pergi kemana... sementara Aram terdorong dengan meja dan kursinya kedekat jendela, namun anehnya perabot makanan bekasnya makan tetap di tempatnya seolah tidak terjadi apa-apa. Si pemuda terkejut melihat jurus dan tenaga dalam yang dimiliki Iblis Tengkorak Mas diam diam ia berpikir" hebat juga tenaga dalamnya nyatanya tanah jawadwipa berisi dengan jago jago tangguh". Jurus demi jurus telah mereka keluarkan menginjak jurus ke lima belas sipemuda meloncat mundur, ia heran jurus-jurusnya dapat di patahkan dengan mudah.,srettt Iblis Tengkorak Mas kembali menerjang dengan jurus tengkorak emas menggoyangkan tubuh, si pemuda sungguh tak menduga Iblis Tengkorak Mas melancarkan serangan ketika ia mundur, dengan gerakan lincah ia berkelit kebelakang, maksudnya untuk menghindari kepalan Iblis Tengkorak Mas yang beracun. Tapi jurus Tengkorak Mas menggoyangkan tubuh memang benar-benar hebat, saat sipemuda bergerak kebelakang Iblis Tengkorak Mas memiringkan tubuh dan melejitlah tendangan kaki kiri desssss, pundak sipemuda terserempet tendangan..Iblis Tengkorak Mas tidak berhenti sampai disitu ia susuli tendangannya dengan totokan yang mengarah jalan darah kematian di leher, wussshhhh "awas serangan"tiba tiba dari belakang Iblis Tengkorak Mas terdengar bentakan, Iblis Tengkorak Mas segera membatalkan serangannya dan menggunakan jurus burung pipit kembali kesarang ia bersalto kebelakang. "Bersyukurlah kau bisa lolos dari kematian bocah!" Iblis Tengkorak Mas dengan tertawa mengejek, wajahnya tetap teang seolah tidak terjadi apa-apa. "kau tak apa apa, sute? !" tanya pemuda satunya lagi," aku tak apa-apa toako,." Jawab sipemuda berikat kuning sambil meringis menahan luka dipundaknya "mari kita serang bersama-sama sute, Iblis ini benar benar hebat." Tak menunggu jawaban sutenya Pemuda yang dipanggil toako meloncat sambil mencabut pedangnya srett....tubuhnya meliuk deras menyerang Iblis Tengkorak Mas, orang yang diserang sunggingkan senyum remeh. Dengan gerakan sebat, dia tangkis pedang itu dengan jurus belitan benang Iblis menjerat sukma. Trang!.............. Dentangan pedang akibat benturan pedang dengan tangan Iblis Tengkorak Mas. Sipemuda dengan sebat menyabetkan pedangnya dengan jurus ayunan naga api melihat itu Iblis Tengkorak Mas merunduk sambil melancarkan serangan ia menekuk kaki kirinya kebawah dan membentuk posisi mengambang,kaki lainnya di dudukan sedemikian rendahnya dengan gerak tusukan pada jari jari tangan serta gerak menadah keatas pada tangan kiri disisi belakang dan memantapkan diri dengan geseran pada kaki kanan menyamping diikuti kaki lainnya sambil menggerakan telapak kanan untuk menampar.....plakkkkk.....tangan sipemuda terpukul, pedangnya mencelat keatas bukkk dengan mudahnya telapak lainnya mendarat di dada sipemuda...melihat nyawa toakonya terancam bahaya sang sute meloncat dan bersalto diudara kemudian menendang pedang toakonya yang terpental. Wusssssssssshhhh mendengar suara desingan tajam mengarah Iblis Tengkorak Mas, mendengar suara desingan itu si Iblis Tengkorak Mas segera bergulingan kesamping. Treepppp pedang yang tadi terpental menancap di lantai menyisakan gagang pedang berukiran naga. Brukkkkk..... pemuda berikat kuning terjatuh berdebuman dilantai. "suteeee" pemuda berikat biru mendekati sutenya dan memapahnya ternyata saat si sute loncat dan menendang pedang, bahunya mendadak terasa sakit, karena kaget ia kehilangan keseimbangan dan jatuh terlentang. Melihat itu Aram tak tega, segera ia putar otak... tiba tiba ia mendengar iringan langkah kaki yang cukup banyak. Mendengar itu Aram teringat dengan salah satu ilmu rubah bersiasat didasar jurang yang bernama "meminjam pisau menyembelih kuda" "akhhhhh........penjaga keamanan" desisnya pelan, meski pelan tapi Iblis Tengkorak Mas dan dua pemuda asing itu juga mendengar. "cisss....bisa urusan bertambah panjang bila aku kepergok pasukan keamanan bisa bisa rencanaku gagal" Iblis Tengkorak Mas membatin, sebenarnya rencana apakah yang sedang di jalankan si Iblis Tengkorak Mas?entahlah...... Hatinya berpikir begitu sementara mulutnya berkata "hahahahaha......bocah bocah bau kencur, tiba tiba aku ingat suatu urusan, mengenai urusan kita aku sudahi sampai disini, kita lanjutkan kapan kapan hahaha"suaranya masih terdengar di kedai sementara orangnya entah telah pergi kemana. Benar benar pameran tenaga dalam yang tinggi. ":Kisanak sebaiknya kitapun pergi sebelum kita kepergok pasukan keamanan yang akan merepotkan kita" pemuda berikat biru mengajak pemuda yang asik bersandar di dekat jendela yang tak lain adalah Aram. "hahahahahaha........" Aram malah tertawa terpingkal pingkal mendengar ajakan si pemuda. Melihat itu sipemuda berikat biru mengerutkan keningnya.