Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Pendekar Seribu Diri - 56

$
0
0
Cerita Silat | Pendekar Seribu Diri | oleh Aone | Pendekar Seribu Diri | Sakti Cersil | Pendekar Seribu Diri pdf

Bendera Maut - Kwee Oen Keng Tongkat Setan - Seng Kie-Su Dewa Linglung - 29. Begal dari Gunung Kidul Fear Street - Terror di Akhir Pekan Pendekar Mabuk - 90. Kematian Sang Durjana

Pertempran dalam kedai terus belangsung sengit, tampak rombongan Bengsan berempat segera akan menemui ajalnya dibawah serangan pedang milik Anggota Nawa Awatara. Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara tertawa panjang seseorang, sesosok bayangan tahu-tahu menyelinap ke tengah-tengah kalangan. Menyusul itu lantas terdengar “sarr ... serr ... serr ...” “Klontrang.. Klontrang.. Klontrang..” ketiga batang senjata kawanan baju hitam mendadak mencelat semua ke udara, dan jatuh di lantai berkerontangan. Keruan ketiga orang berbaju hitam terkejut dan serentak melompat mundur. Mereka hanya merasa pergelangan tangan tergetar dan tahu-tahu senjata terlepas dari cekalan, cara bagaimana pihak lawan turun tangan sama sekali tak diketahui. keterkejutan mereka bertambah ketika dilihatnya bahwa yang membuat mereka kalah hanyalah seorang gadis belia belaka. gadis itu adalah seorang gadis cantik berwajah kekanak-kanakan, hidungnya bangir dengan mata sipit, ia memakai kimono berwarna merah muda dengan baju dalam merah. dia tak lain adalah Yumi adanya. “Nona, mengapa engkau suka urus campur urusan kami...” tanya lelaki baju hitam berwajah tegap. “Aku tak paham bahasa kalian! jadi sampai copot tulang rahangpun aku tak bakalan mengerti ” Yumi menjawab dengan bahasa jepun. “Eng...eh akh...” Lelaki itu tergagap karena merekapun tak mengerti, “Kalian tahu itu bahasa apa?” bisik lelaki hitam berbaju tegap kepada temannya yang bertumbuh pendek. namun lelaki yang bertubuh pendek itu juga menggeleng menandakan ia juga tak paham. “Dan kau?” tanya lelaki baju hitam bertubuh tegap kepada teman perempuan yang berwajah buruk. “Tidak..jikalau tak salah itu adalah bahasa dari negri matahari terbit.” jawab siperempuan. “Sudahlah nona, aku tak paham dengan bahasa mu.” “Sudahlah aku tak paham dengan bahasamu hitam, kita bertarung saja.” Yumi menjawab sambil memasang kuda-kuda. meski tak mengerti, tapi jika dilihat dari gerak tubuh si gadis yang memasang kuda-kuda ia mulai sedikit paham, segera ia berkata “Nona mengapa kita harus bertarung, padahal diantara kita tak ada dendam sama sekali mending kita senang-senang” Tiba-tiba dari samping seserorang menjawab dengan dingin. “Justru Kami memiliki dendam yang tak bisa dibendung lagi....” ketika mereka berpaling dilihatnya seorang pemuda dengan kimono biru langit, wajahnya tampan dengan bola mata elang, bibirnya ranum kemerah-merahan dibalut dengan kulit seputih salju, rambutnya panjang sepunggung dengan diikat ekor kuda, kepalanya diikat dengan kain berwarna coklat, dibelakangnya sebuah kujang kecil menonjol. Dibelakang pemuda itu pada dinding kedai yang terbuat dari batu cadas yang disusun terteralah sebuah tulisan “AKU MENGHILANG DATANGLAH TENANG AKU MUNCUL DATANGLAH DARAH” Membaca tulisan itu, Pucatlah wajah ketiga kawanan baju hitam itu. diantara mereka siapakah yang tak mengenal tulisan itu. tulisan yang membawa alamat buruk bagi keselamatan dirinya. Tanpa menghiraukan harga dirinya mereka segera berserabutan melarikan diri. namun dua orang pemuda menghadang didepan pintu masuk. “Jika sudah masuk, mengapa harus ada keluar” Angkara berkata dengan menggunakan bahasa tanah Jawadwipa. meski tak begitu paham namun sedikit- sedikit mereka paham sebab markas pusat berada di negri itu. “Yumi bereskan mereka...” Aram memerintah. “Baik..” Yumi segera meletakan kedua tangannya disertai dengan kabut tipis tubuhnya menghilang dari pandangan. Merasakan gelagat buruk Sang baju hitam tegap segera pasang kuda-kuda dan meliarkan pandangan. tiba-tiba. “Dessss” “Ukghhh” Seperti bayangan saja tubuh yumi muncul dari dalam tanah dan meninju rahang Silelaki Pendek. tidak berhenti begitu saja yumi segera menyapu kaki Siperempuan buruk rupa hingga terjerembab. Gusar hati Silelaki berbadan tegap, segera ia meloncat keudara, ia pikir musuh muncul dari dalam tanah maka dirinya akan bebas dari serangan, dengan memanfaatkan keadaan ia akan menyerang sigadis dengan pukulan diudara. sayang seribu sayang, yumi bukanlah gadis yang mudah dijebak begitu saja, empat buah senjata berbentuk bintang melesat dari tanah kearah silelaki berbadan tegap. dengan sigap silelaki berbadan tegap menangkis dengan pedangnya,. “Trang..trang tring..jrubb” meski Silelaki baju hitam mampu menangkis tap tak urung sebuah shuriken tetap menancp dipahanya. jelaslah kemampuan yumi dalam melempar shuriken telah meningkat drastis dari sebelumnya. diceritakan memang panjang, padahal kejadiannnya begitu singkat. brukkk Silelaki baju hitam terjatuh dilantai dan segera ditolong kawannya yang sudah bangkit. “Senjata ini...” Desis siperempuan buruk muka lirih. “Cucu kura-kura siapa yang berbuat keributan disini..” Dari Jendela seorang kakek-kakek berbaju berjubah hijau berkata lantang sambil meneguk Arak dari Guci. “Maafkan kami Locianpwee kami hanya menyelesaikan sedikit urusan hutang” Aram mewakili. “heh, bocah bau kencur cucu kura-kura. masakah engkau menagih hutang di rumah makan heh?” “Begini locianpwee, bila locianpwee memberikan hutang pada orang lain lalu locianpwee hendak menagihnya, namun orang itu selalu melarikan diri. dan bila pada suatu hari locianpwee bertemu dengan orangnya apa yang akan dilakukan locianpwee” “Tentu saja menagihnya goblok” bentak kakek itu. “Nah beitulah dengan kami saat ini” Aram tersenyum penuh kemenangan. sikakek tergagap, ia terjebak dengan permainkan kata sianak muda. namun ia tak mau mengaku kalah, cepat ia berkata lagi. “lihatlah seluruh kedai ini berantakan, bukankah itu malah merepotkan yang ketiga.” “Sekarang ia, tapi nanti tidak.” “Jangan berkata yang menyulitkanku bocah” “Hehe, maksud boanpwee sekarang memang pihak ketiga akan dirugikan. tapi setelah ini pasti pemilik restoran akan ketiban untung” “Untung kepalamu gondrong” Sikakek mencak- mencak. “ia locianpwee, rambut boapwee memang gondrong locianpwee” Sikakek makin keki. ia segera meneguk araknya. “Glekkk...” Tapi ternyata isinya telah habis sikakek segera kocok-kocokan gucinya namun tak ada suara. mulut sikakek manyun kebelakang, sebab giginya tidak ada sehingga terlihat lucu dimata Aram. Sambil menahan geli Aram berkata. “Mari duduk disana locianpwee, disana masih ada tiga kati arak.., jikalau mau kita beli lagi” Aram mengajak. Seperti anak kecil saja kakek itu mengikut dibelakang Aram. setelah sampai Aram mempersilahkan duduk dengan diiringi tatapan kagum oleh sekian banyak kaum persilatan. diantara mereka siapakah yang tak mengenal kakek itu, dalam dunia persilatan ia dikenal dengan sebutan Arak seribu kati, mengenai namanya tak ada seorangpun yang mengenalnya. Dia berprinsip Arak adalah segalanya, segala urusan beres bila dengan Arak, menang minum arak senang atau sedih juga minum arak begitupula bila kalah tetap minum arak. jadi kesimpulannya dalam suasana apapun arak adalah segalanya. "Arak yang bagus hehe?" kakek itu memuji. “Akh, rasanya tak lengkap bila tidak ada tarian, jelita yumi menarilah dengan mereka” Kata Aram sambil menunjuk kawanan baju hitam ditengah kedai. “Sampai mereka mati?” Jelita Indria bertanya. "Terserah kalian, boleh sampai mati atau sampai sekarat saja. yang penting hutang kita lunas" "Tarian apa bocah, kok sampai mati segala?" kakek itu bertanya. "Tarian mencabut nyawa,.." "Menyeramkan sekali!" gumam kakek itu dengan mata memandang tajam ke arah arena sambil meneguk gucinya. Aram edarkan pandangannya, dilihatnya disebelah kiri pemilik kedai mengumpat dimeja kasir dengan ketakutan. “hey kemarilah” perintahnya lembut. Sang pemilik itu celingak-celinguk antara mendekati atau tidak, namun sepertinya ia tidak berani membantah. dengan terseok-seok ia mendekat. “Ada yang hamba bantu, kongcu?” “Ambilkan Arak terbaik sepuluh guci, “ Pemilik kedai itu melenggong, rupanya Aram mengerti apa yang dipikirkan Sipemilik kedai, “jangan khawatir aku akan mengganti rugi keruksakan kedaimu juga makanan dan minuman yang kubayar” Dengan ragu pemilik kedai itu segera lri kebelakang namun hatinya sedikit lega juga mendengar janji Aram. Jelita Indria dan Yumi segera memandang ketiga kawanan baju hitam itu dengan mata dipicingkan. Angkara dan Ryusuke saling berteriak memberi semangat kepada kedua gadis itu. "Habisi dalam dua gerak tarian saja yumi!" "ayo Dria semangat tunjukan kebolehanmu!" Mendapat dukungan dari sang kekasih yumi segera memajukan kaki kanannya tubuhnya memutar seiring dengan kaki kirinya, tangannya membuat lingkaran didepan tubuh sehingga lekuk tubuhnya menonjol, gerakannya sungguh indah dan gesit.tak ingin kalah Jelita Indria juga segera melakukan hal yang sama dengan yumi sehingga keduanya mirip seperti dua dewi yang sedang menari.. Sebenarnya itu adalah kembangan jurus dari jurus dewa dewi langit menari, jurus sang legenda persilatan tanah jawa Sepasang Dewa Dewi dari Jawadwipa. seharusnya jurus itu dilakukan berpasangan namun ternyata dilakukan sendiri juga tak mengurangi kehebatannya adapun jurus itu terdiri dari 5 jurus yaitu ewa dan dewi tersenyum, dewa dan dewi menebar kasih, dewa merayu dewi cemberut, dewi menari dewa bahagia, dewa murka dewi menangis, dan dewa dan dewi mengamuk. Wuuut, Wwess...! Yumi dan Jelita indria bergerak mendekat dan.....

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>