Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Imam Tanpa Bayangan II - 149

$
0
0
Cerita Silat | Imam Tanpa Bayangan II | oleh Xiao Say | Imam Tanpa Bayangan II | Cersil Sakti | Imam Tanpa Bayangan II pdf

Pendekar Naga Putih - 82. Tujuh Satria Perkasa Tom Swift - Kekuatan Gaib Pendekar Pedang Siluman Darah - 28. Runtuhnya Samurai Iblis Dewa Linglung - 24. Jeratan Ilmu Iblis Agatha Christie - Mayat Dalam Perpustakaan

Sun Gok Kun merasa keder dan ngenes sekali, baru pertama kali bertempur enam orang jago lihaynya sudah musnah tak berbekas, hal ini membuat ia jadi gusar sekali, dengan mata melotot teriaknya : "Bangsat kalian benar-benar berhati kejam!" Gan In mendengus dingin, katanya : "Kalau kami dibandingkan perbuatan-perbuatan Komplotan Tangan Hitam, maka keadaannya bagaikan langit dan bumi. Enam belas lembar jiwa di dalam perkampungan Nyo kee cung, sembilan nyawa di lembah Hek-see-kok... Hmm... Hmmm Sun Gok Kun! Hutangmu sudah bertumpuk-tumpuk dan tak terhitung jumlahnya, kalau dibandingkan dengan jumlah yang begitu sedikit sebenarnya masih belum terhitung seberapa..." Karena marahnya sepasang mata Sun Gok Kun berapi-api, serunya dengan benci : "Karena peristiwa ini Perkumpulan Bunga Merah bakal musnah dari permukaan bumi, di dalam tiga jam kemudian saudara-saudara kami dari Komplotan Tangan Hitam akan menagih hutan ini beberapa kali lipat. Gan In! Engkau harus ingat terus hutang berdarah pada hari ini..." "Kami akan ingat selalu," jawab Gan In sinis, "kalau engkau merasa punya kepandaian boleh dikeluarkan semua..." "Gan-heng," ujar Pek In Hoei sambil mencekal pedang mestikanya, "kita harus mencari akal untuk menyelesaikan orang-orang ini..." "Kejar saja mereka turun gunung," kata Gan In sambil ayun pedangnya, "di bawah sana ada orang-orangku yang sudah siap menantikan kehadiran mereka, ini hari paling sedikit kita harus memberi peringatan kepada orang-orang dari Komplotan Tangan Hitam agar tahu bahwa masih ada sekelompok kekuatan yang masih mampu untuk menundukkan mereka..." Air muka Sun Gok Kun berubah jadi pucat pias bagaikan mayat, buru-buru serunya : "Bangsat... kita akan bertemu lagi di lembah Hek-Lan- Tian!" Rupanya ia sadar bahwa pertarungan yang terjadi pada saat ini tidak menguntungkan pihaknya, sekali pun bertempur lebih jauh akhirnya yang rugi tetap pihaknya, maka orang itu lantas ambil keputusan untuk membawa anak buahnya kabur turun gunung. Dengan cepat Pek In Hoei mengejar dari belakang, serunya : "Saudara Gan, cepat beritahu kepada saudara-saudara yang berada di bawah gunung agar menghadang mereka, jangan biarkan seorang pun di antara orang- orang itu berhasil meloloskan diri..." Gan In segera bersuit nyaring, dari bawah berkumandang pula suitan sautan... yang mana berarti bahwa orang-orang di bawah bukit telah mengetahui maksud wakil ketuanya. Begitulah Gan In dan Pek In Hoei segera mengejar dari belakang sambil ayunkan pedangnya terus menerus hal itu membuat anggota Komplotan Tangan Hitam jadi ketakutan dan segera kabur secepatnya. Sementara itu para anggota Perkumpulan Bunga Merah yang menanti di bawah bukit jadi gelisah dan tidak tenang, setelah ditunggunya selama hampir satu jam baik Gan In maupun Jago Pedang Berdarah Dingin tidak memberikan kabar beritanya, terutama sekali Hee Pek-li, sambil berjalan bolak balik dengan pikiran kusut gumamnya : "Mungkinkah sudah terjadi peristiwa di sana??" Pertapa Nelayan dari Lam-beng gelengkan kepalanya. "Aaah! Tidak mungkin, Ji tongkee kami cerdik dan cekatan lagi pula pengalamannya luas sekali, tak mungkin ia bisa terjebak oleh perangkap orang-orang dari Komplotan Tangan Hitam, lagi pula Jago Pedang Berdarah Dingin adalah seorang jago lihay dalam dunia persilatan, dengan kerja sama ke-dua orang itu meskipun jumlah musuh lebih banyak pun tak akan bisa mengapa-apakan mereka..." "Yang paling menguatirkan hatiku adalah adanya perangkap di sana," ujar Hee Pek-li dengan alis berkerut, "meskipun kepandaian silat yang mereka miliki sangat lihay tak urung kadangkala agak teledor juga, asal mereka bertindak gegabah dan terjermus ke dalam perangkap musuh... maka... Hmmm... pamor Perkumpulan Bunga Merah kita niscaya akan merosot..." Pertapa Nelayan dari Lam-beng adalah seorang jago yang berpengalaman dan punya pandangan yang luas, mendengar perkataan itu dia segera menggeleng. "Mari kita tunggu sebentar lagi, kalau belum juga ada kabar beritanya maka kita utus dua orang saudara untuk menengok ke atas..." Dia angkat kepala ke atas, tiba-tiba ditemuinya kebetulan asap tebal dari atas bukit dengan hati yang lega segera ujarnya : "Ooooh...! Gan Ji-tongkee telah menggunakan peluru Pek-lek-tan-nya, mungkin di atas bukit sudah terjadi pertarungan..." "Bagaimana kalau kita kirim beberapa orang saudara untuk naik ke atas memberi bantuan..." kata Hee Pek- li gelisah. Kembali Pertapa Nelayan dari Lam-beng menggeleng. "Meskipun bukit ini tidak terlalu tinggi, akan tetapi untuk pulang balik paling sedikit membutuhkan waktu selama dua jam, sekali pun kau berhasil mencapai tempat kejadian mungkin pertarungan sudah berakhir... legakanlah hatimu, kalau ada urusan wakil ketua pasti akan memberi kabar kepada kita, lebih baik kita atur diri secara baik-baik, siapa tahu kalau ada anggota Komplotan Tangan Hitam yang melakukan serbuan secara tiba-tiba..." Mendengar ucapan itu, pria kekar yang berdarah panas itu tak bisa berbuat lain kecuali berdiri tegak di tempat semula, pada waktu itulah dari atas bukit terdengar suitan nyaring, mendengar suitan itu semua anggota Perkumpulan Bunga Merah merasakan semangatnya bangkit kembali. "Siapkan jaring!" seru Pertapa Nelayan dari Lam-beng dengan suara nyaring, "wakil ketua Gan memerintahkan kita untuk menangkap orang... cepat bersiap-siap!" Di hari-hari biasa semua kekuatan ini dari Perkumpulan Bunga Merah sudah memperoleh didikan yang ketat, begitu menghadapi masalah besar tak seorang pun di antara mereka yang kelihatan gugup atau kacau, setelah perintah diturunkan maka semua orang segera siapkan jaring dan menyebarkannya di balik semak yang lebar, dengan tenang mereka menanti musuh-musuhnya masuk jaring. "Semua orang sembunyikan diri!" perintah Pertapa Nelayan dari Lam-beng sambil ulapkan tangannya. Baru saja jago-jago lihay itu menyembunyikan diri, dari atas bukit berkumandanglah suara bentakan nyaring, terlihatlah puluhan sosok bayangan hitam sedang melarikan diri terbirit-birit turun ke bawah gunung. Di belakang mereka mengikuti Jago Pedang Berdarah Dingin serta Gan In, dengan senjata terhunus mereka mengejar dari belakang, siapa saja di antara anggota Komplotan Tangan Hitam terlambat sedikit larinya, sebuah tusukan menghantar mereka pulang ke rumah neneknya. Dengan tenang Pertapa Nelayan dari Lam-beng menunggu hingga para anggota Komplotan Tangan Hitam menginjak ke dalam jaring, kemudian bentaknya keras-keras" "Jerar jaring..." Para jago dari Perkumpulan Bunga Merah berlompatan keluar, tiba-tiba jaring raksasa itu merapat dan para anggota Komplotan Tangan Hitam yang tidak menyangka kalau mereka masuk perangkap tak sempat meloloskan diri lagi, mereka semua tertawan dalam jaring itu. Melihat jebakannya berhasil, Gan In tertawa terbahak-bahak serunya : "Hay nelayan tua, berapa ekor yang luput terjaring..." "Jangan kuatir, tak seekor pun yang lolos..." Para anggota Komplotan Tangan Hitam yang sedang melarikan diri mimpi pun tidak mengira kalau pihak Perkumpulan Bunga Merah telah mempersiapkan diri menanti, mereka sadar bahwa dirinya terjebak, untuk menyelamatkan diri sudah tak sempat lagi terpaksa dengan mulut membungkam mereka pasrahkan diri untuk dibekuk. Gan In menyapu sekejap ke arah musuh yang berhasil ditangkap itu kemudian tanyanya : "Eeeei...! Di manakah Sun Gok Kun si keparat cilik itu?" "Keparat tersebut licik dan banyak akalnya sebelum tiba di kaki bukit ia sudah membelok ke jalan lain dan melarikan diri," jawab Pek In Hoei sambil gelengkan kepalanya. Dalam pergerakan pihak Perkumpulan Bunga Merah kali ini boleh dibilang telah berhasil merebut kemenangan besar ketika jumlah tawanan yang berhasil ditangkap dihitung ternyata jumlahnya ada sembilan orang. Tentu saja para anggota Perkumpulan Bunga Merah jadi bergirang hati, sebab selama berlangsungnya pertarungan baru ini hari mereka berhasil membekuk tawanan dalam jumlah yang banyak, hanya Pertapa Nelayan dari Lam-beng seorang tetap bermuram durja sambil gelengkan kepala dengan wajah sedih. "Eeeei... nelayan tua, mengapa kau tidak senang hati?" tegur Hee Pek-li dengan hati tercengang. Pertapa Nelayan dari Lam-beng gelengkan kepalanya berulang kali. "Kemenangan yang berhasil kita rebut pada saat ini hanyalah suatu kemenangan kecil di tengah pertarungan yang kecil pula, kita tak boleh merasa terlalu puas dan bangga diri. Ketahuilah para anggota Komplotan Tangan Hitam adalah manusia lihay yang bisa menerobos setiap lubang kecil yang ada, mungkin saja di kala kita sedang gembira karena kemenangan ini, mereka lakukan penyergapan secara tiba-tiba... pada saat itu kita akan jadi gugup dan gelagapan, dan korban yang berjatuhan di pihak Perkumpulan Bunga Merah pasti akan besar sekali..." "Dugaan nelayan tua tepat sekali, kita harus berhati- hati... " sambung Gan In dengan wajah serius. Hee Pek-li yang kebetulan berada di sisi mereka segera memandang sekejap ke arah anggota komplotan itu, kemudian tanyanya : "Wakil ketua she Gan, bagaimana kita bereskan manusia-manusia itu?" Gan In tercengang, untuk beberapa saat lamanya ia tak tahu bagaimana mesti membereskan para tawanannya, dalam Perkumpulan Bunga Merah orang ini tersohor sebagai orang yang cerdik, tetapi ketika itu ia jadi serba salah juga dibuatnya. Satu ingatan berkelebat dalam benaknya dan ia pun berpikir : "Apa yang harus kulakukan terhadap tawanan- tawanan itu, haruskah ku bunuh mereka..." Meskipun ia benci terhadap kejahatan dan orang- orang yang berhati kejam, akan tetapi Gan In merasa tak tega untuk menjatuhi hukuman yang setimpal terhadap mereka, kalau suruh ia lepaskan orang itu sudah tentu dia tak sudi, karena kesulitan akhirnya ia bertanya : "Bagaimana pendapat dari nelayan tua?" Pertapa Nelayan dari Lam-beng tersenyum. "Semua anggota Komplotan Tangan Hitam merupakan manusia-manusia kejam yang berhati ular kalau kita bunuh mereka semua rasanya tak tega, menurut pendapatku lebih baik kita musnahkan saja ilmu silat yang mereka miliki, daripada di kemudian hari mereka lakukan perbuatan-perbuatan jahat lagi yang mengganggu ketenteraman masyarakat..." "Usulmu memang amat bagus," kata Gan In sambil mengangguk, "baiklah, kita jatuhi hukuman tersebut kepada mereka semua, di manakah pos kita selanjutnya???" "Hek-Lan-Tian! Tempat itu merupakan markas besar Komplotan Tangan Hitam, mungkin saja di tempat itu kita bakal melangsungkan satu pertarungan yang seru, sampai waktunya kita harus berhati-hati..." "Kalau begitu kita segera berangkat ke Hek-Lan-Tian!" kata Gan In kemudian sambil ulapkan tangannya. Para jago dari Perkumpulan Bunga Merah benar-benar mempunyai pendidikan yang keras, setelah perintah diturunkan maka berangkatlah rombongan itu secara teratur. Gan In menjura kepada Pek In Hoei dan tanyanya : "Pek-heng, apakah engkau bersedia untuk ikut kami menuju Hek-Lan-Tian..." "Komplotan Tangan Hitam adalah bibit bencana bagi umat manusia," ujar Pek In Hoei sambil tertawa, "apabila aku bisa gunakan kesempatan ini untuk melenyapkan bencana dari permukaan bumi, hal itu merupakan suatu pekerjaan yang sangat baik. Gan- heng! Ayoh kita berangkat..." "Kesetia-kawanan Pek-heng terhadap kami benar- benar luar biasa, aku mewakili seluruh sahabat dari anggota perkumpulan kami ucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Pek heng, di kemudian hari bila engkau butuhkan tenaga bantuan dari Perkumpulan Bunga Merah asal Pek-heng katakan maka kita semua pasti akan bersedia menyumbang tenaga..." Buru-buru Pek In Hoei gelengkan kepalanya berulang kali. "Tolong menolong sudah merupakan suatu kejadian yang lumrah dalam dunia persilatan harap saudara Gan tak usah pikirkan di dalam hati, cuma aku merasa agak heran apa sebabnya Komplotan Tangan Hitam selalu memusuhi perkumpulan kalian? Permusuhan apakah yang terikat di antara ke-dua perkumpulan ini..." "Aaaaai...!" dengan sedih Gan In menghela napas panjang, "tujuan dari perkumpulan kami adalah melakukan perjuangan yang bermanfaat serta menguntungkan pihak dunia persilatan, tidak lama setelah perkumpulan kami berdiri, Komplotan Tangan Hitam pun munculkan diri, mereka berulang kali mengutus orang untuk mengundang perkumpulan kami menggabungkan diri dengan pihak mereka, tentu saja kami tak sudi berkomplot dengan manusia- manusia semacam itu, maka sejak itulah anggota Komplotan Tangan Hitam melakukan pembunuhan- pembunuhan sadis terhadap anggota kami, dalam persoalan apa pun mereka selalu memusuhi kami..." "Ooooh...! Apakah kalian gagal untuk menyelidiki siapakah pemimpin dari Komplotan Tangan Hitam?" "Kalau dibicarakan sungguh memalukan sekali, di hari- hari biasa anggota mereka berdandan seperti orang biasa, membuat kami sama sekali tak tahu apakah mereka anggota Komplotan Tangan Hitam atau bukan, kadangkala di waktu mereka berdiri di sisimu nampak seperti orang jujur, tetapi dalam suatu serangan yang mendadak justru orang itulah yang menghabisi jiwa kita, mengenai pemimpin mereka... aaai! lebih misterius lagi orang itu bagaikan naga yang nampak ekor tak nampak kepalanya!" Bicara sampai di sini dia menghela napas panjang dan membungkam dengan wajah kesal. Sepanjang perjalanan menuju Hek-Lan-Tian, anggota Komplotan Tangan Hitam tak nampak munculkan diri lagi, ketika mereka hampir memasuki wilayah musuh, Gan In segera menginstruksikan para anggotanya untuk bertindak lebih berhati-hati sebab dalam keadaan begitu pihak lawan setiap saat mungkin munculkan diri. Suatu ketika Hee Pek-li munculkan diri dan bertanya : "Wakil ketua Gan, kita akan bermalam di mana??" "Pasang tenda di depan Hek-Lan-Tian!" "Apakah kita tidak masuk kota..." tanya Hee Pek-li tertegun. Dengan alis berkerut Gan In menggeleng. "Sebagian besar orang yang ada di Hek-Lan-Tian merupakan anggota Komplotan Tangan Hitam yang menyaru, kalau kita masuk ke sana maka kemungkinan besar akan mendapat serangan atau sergapan dari mereka, untuk menghindari jatuhnya korban yang tak berguna, lebih baik kita berkemah di luar kota saja..."

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>