Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tangan Tangan Setan - 11

$
0
0
Cerita Misteri | Tangan Tangan Setan | by Abdullah Harahap | Tangan Tangan Setan | Cersil Sakti | Tangan Tangan Setan pdf

Mahkota Cinta - Habiburrahman El-Shirazy Josep Sang Mualaf - Fajar Agustanto Namaku Izrail ! - Atmonadi Keluarga Flood - Tetangga Menyebalkan - Colin Thomphson Kumpulan Dongeng Anak

terang. Pengakuan yang justru mambuat lsmiaty
  semakin mencintai Januar. Seorang laki-laki yang
  berjanji muluk-muluk, justru tidak patut dipercaya!
  Lain halnya seorang wanita.
  Dan hati wanita lsmiaty, berbisik lewat bibirnya
  yang bergetar di telinga Januar: 'Telah kupersembahkan padamu darah cintaku, Bang Januar.
  Kupersembahkan sebagai tanda, bahwa aku tetap
  menjaga kesucian perawanku hanya untuk satu-satunya lelaki yang kelak menjadi suamiku. Kuberdoa, Bang Januar, kiranya engkaulah suami
  yang kudambakan itu!"
 
  DELAPAN
  PERTEMUAN itu seperti sudah disepakati bersama saja, sebelumnya. Selesai sarapan pagi,
  dumadi berangkat ke Cikuda untuk berembuk
  dengan Santika. Sementara Saniah beberes di
  dapur yang tungkunya telah diperbaharui, lsmiaty
  merapi-rapikan ruang tamu mereka yang sempit
  dan berperabotan sederhana... lalu merias diri di
  kamar. Selesai ibunya di dapur, selesai pula lsmiaty dandan, muncullah tamu yang ditunggu-
  tunggu.
  Saniah yang pergi membukakan pintu untuk
  tamu mereka. la berupaya sekuat daya untuk
  berwajah cerah dan bersuara riang sewaktu melihat siapa yang datang. 'Ah, Paman kiranya.
  Tumben. Mari. silahkan masuk. Oh, oh. Ada rupanya yang menemani Paman. Siapa ya?"
  'Perkenalkan. Ini teman Amsar. Baru datang
  kemarin sore dari kota," kakek Amsar menyambuti
  pula dengan basa-basi yang sama kakunya. la
  lalu menyisi, membiarkan Januar maju dua langkah untuk dapat menyalami tuan rumah.
  'Senang berkenalan dengan ibu," kata Januar.
  tulus ikhlas. Ia hampir saja menambahkan penjelasan bahwa ia sudah lama mendengar tentang
  tuan rumah dari puterinya, lsmiaty, manakala tangan si perempuan tampak bergemetar hebat
  http://cerita-silat.mywapblog.comdalam jabatan tangan Januar. wajah perempuan
  itu meringis menahan sakit. Cepat-cepat Januar
  melepaskan tangan, terkejut oleh situasi yang
  dihadapinya. Lantas mengucapkan maaf terbata-bata karena merasa ia telah menyakiti tuan rumah.
  “Ah... tidak. Tidak. Aku hanya sedikit tak enak
  badan...” jawab Saniah, jeri dan gelisah. 'Duduklah. Aku akan ke dapur membuatkan minuman."
  Kakek Amsar yang juga terheran-heran melihat tingkah Saniah, menasihatkan Januar untuk
  duduk santai dan sabar. la sendiri kemudian
  mengikuti Saniah ke dapur, dengan kantong plastik penuh isi di tangan. Setelah ia hanya berdua
  dengan tuan rumah serta meletakkan oleh-oleh,
  yang sengaja dibawa Januar dari kota, kakek
  Amsar berbisik tajam: 'Mengapa kau ini, lyah?'
  Saniah mengambil dua gelas dengan tangan
  gemetar. "Entahlah" sahutnya bingung. 'Tahu-tahu saja tanganku kesemutan waktu menyalami
  pemuda itu. Tetapi sekarang sudah normal kembali !
  'Apakah sebelum bersalaman, tanganmu sudah kesemutan?"
  “Tidak, Paman."
  "Atau Januar menggenggam tanganmu kelewat keras?"
  "tidak juga'
  “lalu ? "`
  "Yah.. Aku sendiri sangat bingung, Paman. Oh .
  ya. Paman mau minum kopi kental seperti biasa?"
  "Ya Jangan pakai gula."
  'Januar itu...”
  "Kukira ia juga senang kopi. Tentunya. pakai
  gula....'
  "Bukan itu maksudku, Paman."
  *Apa ?*
  Wajah Saniah berubah cemas waktu berkata:
  'Kuharap ia datang hanya untuk berkunjung. Tak
  lebih."
  "ltulah tradisinya, bukan? sahut kakek amsar,
  seraya mengusap-usap jenggotnya yang memutih. 'la baru pertama kali ke rumah kalian. Dan
  mengenai lsmiaty....'
  'Semoga anakku tidak goyah: desak Saniah,
  sembari mengurut-urut dada. 'Kekuatiranrya tidak
  dapat ia sembunyikan. Namun agaknya ia kemudian sadar diri, lantas buru-buru menambahkan:
  "Jangan berprasangka apa-apa, Paman. Mia sangat kami butuhkan di rumah ini Kami sudah lama
  menginginkan ia kembali...."
  “Apakah itu maksudnya, la berhenti kuliah?”
  'Seorang, gadis tidak perlu sekolah terlalu
  tinggi. Paman. Toh, akhirnya bakal ke dapur juga.
  Bakal disibukkan oleh anak-anaknya kelak. Tetapi
  sebelum ia mendapatkan suami yang ooook, kami
  ingin melepas rindu dulu. Selama ia masih betah
  di rumah ini."
  'Berbahagialah, iyah. Barangkali, justru Januarlah jodoh puterimu. Januar datang ke rumah
  ini, tidak saja untuk memperkenalkan diri. la ingin
  lebih dari itu."
  'Lebih dari itu?? wajah Saniah berubah keruh.
  Kakek Amsar, tak suka berbelit-belit. la langsung saja meloncat ke tujuan: "la bermaksud minta
  http://cerita-silat.mywapblog.comijin pada kalian, untuk memboyong putermu pulang ke kota'
  Hampir saja gelas berisi kopi panas yang
  tengah diaduk pakai sendok oleh Saniah, terjatuh
  kalau tak keburu ia pegangi dengan tangan lain.
  "itu melanggar adat!" katanya, berusaha memperlihatkan nada keras dan marah. Tetapi yang
  keluar dari mulutnya adalah suara setengah meratap. Meratapi nasib malang puterinya, sekaligus
  meratapi kebahagiaan cibiran jantung belaian
  matanya yang tinggal seorang itu. Aduhai, akhirnya ada juga lelaki yang akan memperisterl puterinya... tetapi. mungkinkah? Dilanda kegundah-gulanaan, Saniah mengerang: "Kalau saja Paman
  tahu bencana apa yang bakal dihadapi lsmiaty...."
  "Aku tahu. lyah." desak kakek Amsar seraya
  menggenggam tangan Saniah yang gemetar. dan
  berkata lebih lembut: "Meski kalian tidak pernah
  berterus terang padaku, iyah... aku banyak mendengar, juga melihat,... Selama ini aku hanya
  menduga-duga. Tetapi sekarang... ah. sudahlah.
  Semoga apa yang telah dialami anak-anakmu
  yang lain, tidak terjadi atas diri lsmiaty Untuk itulah
  Januar datang. Ia bermaksud membawa lsmlaty
  pulang ke kota, karena katanya ada seorang
  ajengan berpengaruh di sana yang mungkin dapat
  membantu. Ajengan itu, kalau tak salah namanya
  Zakaria. konon masyur mengenai pengetahuannya mengenai hal-hal yang gaib..."
  “la... maksudku, Januar... tahu?" Saniah terperangah.
  "Mengenai kalian? Nol besar. percayalah. Tetapi ia telah mendapat sejumlah peringatan."
  ”Peringatan ?”
  "Ya, 'tiga ekor bangkai ular. Ular sungguhan.
  lya. Ditambah satu ekor lagi, yang lebih besar,
  lebih mengerikan. Dan yang seekor ini, aku percaya, pastllah ular setan!" .
  Pucat pasilah wajah Saniah seketika. .
  Dan. di ruang tamu. Januar lebih pucat lagi.
  Ia telah bangkit dari duduknya untuk menyongsong dan memeluk rindu, ketika lsmlaty muncul
  dengan langkah tegak tetapi justru menjauh ketika
  akan didekati. Tanpa kata pendahuluan, gadis itu
  langsung mengultimatum. '
  "Kita sudahan sampai di sini, Bang Januar!"
  Januar tertegun. Lalu tertawa. 'Sudahan ?' ia
  menyeringai. Lalu menambahkan dengan seloroh.
  "Perlu koma nggak? _ _ _
  "Aku sungguh-sungguh.” bisik lsmiaty. tenang.
  Barulah Januar terperanyak mendengar nada
  suara lsmiaty yang dingin. Hambar. Lebih tahu diri
  dia, karena lsmlaty tetap berusaha sejauh mungkin
  dari jangkauan tangannya. Berdiri kaku bagai
  patung yang dipahat sempurna. namun begitu
  pucat, dengan tatapan mata yang teramat beku...
  tanpa sinar kehidupan sedikit pun.
  Tak habis bingung. Januar duduk kembali. la
  mempermainkan pinggiran taplak meja. justru dibagian yang ada retasannya sedikit. Terlalu kuat
  Januar menarik-narik pinggiran taplak meja itu,
  sehingga retasannya memperdengarkan bunyi sret.
  sret. srettt... sampai koyak lebih dari setangkai
  http://cerita-silat.mywapblog.comJanuar gugup dibuatnya.
  Selain gugup, ia pun menjadi marah. Rungutnya: 'Apaapaan ini? Jauh-jauh aku datang..."
  "Tak ada yang meminta, Bang," tukas ltmiaty
  pendek.
  'E-eee...."
  lsmiaty diam.
  Januar berkala jengkel: "Jangan mempermainkan aku, Mia?”
  lsmiaty berkata sebenarnya waktu ia mendesah, menahan getir di tenggorokan: 'Supaya
  aku tidak benar-benar mempermainkan Abang.
  kunasihatkan agar Abang pulang dan anggaplah
  kita tidak pernah bertemu."
  “Mia !”
  "Kurang jelas?"
  "Sangat tidak jelas!"
  "Berani ambil resiko?"
  "Oke !"
  Ingat janjiku, ketika kupadukan darah pada
  jari-jemari kita berdua?”
  "Tak pernah kulupakan. Tak akan pernah,"
  wajah Januar memerah, hatinya bergetar, jiwanya
  berbunga bunga. Lalu wajahnya memucat, hatinya membeku. bunga-bunga jiwanya berguguran
  layu lalu mati, ketika lsmiaty menegaskan:
  "Sumpah suciku dulu, Bang Januar. Kini. tak
  lebih dari sekedar sumpah serapah. yang setiap
  saat dapat kau pungut dari tong sampah...” dan,
  dengan menahan jerit tangis dl dalam dada. lsmiaty menyampaikan rangkaian kalimat merhatikan yang telah ia untal begitu menyakitkan sepanjang malam' tadi: "Seorang suami yang kelak
  berlaku bodoh memperisteri aku, sebaiknya mengetahui bahwa ia telah memperisteri seorang
  perempuan yang jauh lebih hina dari seorang
  pelacur!"
  Alangkah sepadannya kalimat itu! Seorang
  pelacur hanya disetubuhi oleh orang lain. bukan
  oleh ayah kandungnya sendiri! Boleh saja seorang
  perempuan melacurkan diri karena keperawannya
  pernah direnggut oleh ayah yang menyebabkan
  ia lahir di dunia ini. Tetapi tetap saja pelacur itu
  lebih mulia, lebih agung ketimbang lsmiaty. Pelacur itu, menyerahkan keperawanannya karenapaksaan, katakanlah perkosaan. atau tipuan, atau
  bujukan. Semuanya di luar sadar dan di luar
  kemauannya Akan tetapi, lsmiaty? la melakukannya atas kesadaran penuh. atas kemauannya
  pula.
  Teringat sampai di situ, lsmiaty tidak tahan
  lagi.
  Tanpa berkata ba atau bu, ia berpaling dan
  langsung berjalan dengan muka tegak. Masuk kekamar tidurnya. Tetapi begitu pintu ia tutup, batas
  kemampuan lsmiaty pun sampai pada puncaknya.
  "la tidak menamparku... tidak meludahiku..., la
  malah menatapku... tak percaya...” ia berbisik
  dalam erangan menyakitkan. sementara sekujur
  tubuhnya luruh dalam kehancuran total, yang tiada
  tertanggungkan lagi. la berusaha mencapai tempat tidurnya. Namun baru satu langkah kakinya
  digerakkan, kaki lain sudah tak bersedia membantu. Lemah, bagaikan lumpuh. Dan lsmiaty pun
  http://cerita-silat.mywapblog.com

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>