Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat - 9

$
0
0
Cerita Silat | Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat | by Hong San Khek | Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat | Cersil Sakti | Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat pdf

Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III

, tidak perlu
  memperdebatkan segala urusan yang tiada herguna.
  Sekarang hanya ada satu pertanyaan yang aku
  hendak ajukan kepada Lauw-hia,” (sambil menoleh
  pada Tek Hoat), „apakah kiranya kau mufakat, apabila
  aku sendiri yang mengantarkan Kok Ciang sampai di
  Liong-tam?”
  Tek Hoat tarik muka kecut.
  „Apakah kau sendiri memang tidak ada urusan apa-
  apa, sehingga kau merasa perlu buat mengantarkan
  sendiri kepadanya ke sana? Kukuatir hal itu akan
  membuang waktumu dengan sia-sia.”
  Kong Giok mengerti, bahwa anjurannya itu tidak
  disetujui oleh Tek Hoat, tetapi ia sengaja berpura-pura
  tidak tahu dan menjawab: „Itu tidak mengapa. Karena
  aku sendiri yang memang hendak pergi ke Cong-ciu,
  sekalian akan lewat juga di Liong-tam, di mana
  kelenteng itu terletak.”
  Tek Hoat tinggal membungkam saja, tidak
  mengatakan „ya” atau „tidak” atas tawaran itu.
  „Lauw-hia harus pikir baik-baik,” kata Kong Giok pula.
  „Anak laki-laki itu tidak perlu dipingit seperti anak-
  anak perempuan, karena cara itu cuma akan bikin dia
  bodoh dan cupat pikiran. Aku sendiripun punya
  seorang anak laki, satu-satunya seperti Giok Ciang ini,
  tetapi aku tidak suruh dia „ngerem” di rumah, hanya
  kuanjurkan dia akan chut-gwa (merantau) dan
  berusaha di mana-mana, biar dia bisa rasakan
  bagaimana susah-payahnya orang mencari nafkah.
  Karena disamping dia bisa berusaha dengan tiada
  mengandalkan terus tenaga orang tua, diapun bisa
  juga luaskan pemandangan dengan memperhatikan
  seluk-beluk penghidupan di tempat-tempat lain.”
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat - Hong San Khek

  Sementara Poan Thian yang seolah-olah telah
  mendapat dorongan baru dari pembicaraan Kong Giok
  ini, sudah tentu saja diam-diam jadi sangat girang dan
  berkata dalam hati: „Nah, kalau dilihat begini
  gelagatnya, nyatalah maksudku akan berguru pada
  Kak Seng Siang-jin bakal bisa kesampaian juga.”
  „Kau ini si Bie Lek Hud memang pandai mengacau
  urusan!” kata Tek Hoat sambil menuding-nuding pada
  sahabatnya.
  Tetapi Kong Giok anggap sepi semua dampratan itu.
  Kemudian ia menoleh pada Poan Thian sambil,
  berkata: „Hei, Ciang, mengapakah kau tinggal
  melongo saja dan tidak lekas pergi berkemas-kemas
  untuk berangkat ke Liong-tam besok?”
  Poan Thian tampak tersenyum girang. Tetapi buat
  tidak membelakangi kepada orang tua sendiri, ia tidak
  lupa akan meminta juga perkenan ayahnya, hingga
  Tek Hoat yang merasa tidak bisa menghalangi lebih
  jauh kehendak sang anak yang begitu sungguh-
  sungguh, dengan apa boleh buat telah mengabulkan
  juga sambil menggerutu: „Dasar tidak boleh diurus
  orang! Pergilah kau kasih tahu pada ibumu.”
  Dan tatkala Poan Thian telah berlalu, Tek Hoat
  kembali telah menuding-nuding pada si tromok dan
  mengomel panjang pendek. “Kau ini kelewat usil
  mulut!” katanya. „Barusan sebenarnya aku sudah mau
  mengucapkan terimakasih kepadamu, karena kau
  telah mengajari supaya Ciang-jie jangan membantah
  kemauan orang tua, tetapi tidak kira buntutnya
  omonganmu jadi berbalik lain daripada apa yang aku
  harapkan. Bukannya pegang teguh pendirianmu,
  mendadak sontak kau menganjurkan dia pergi juga.
  Belum tahu ada hal apa sih yang bikin kau jadi
  berpikiran bolak-balik begitu rupa?”
  Kong Giok tertawa. „Dari tadi pun aku sudah lihat
  tegas, bahwa Giok Ciang yang keras kepala ini sukar
  digertak dengan segala omongan yang bersifat
  mengancam. Buktinya kau bisa saksikan sendiri,
  ketika kau mengatakan apa-apa yang bermaksud
  melarang ia pergi, ia lantas memberikan segala alasan
  dengan sekenanya saja. Aku percaya jikalau aku juga
  memihak padamu dan melarang ia pergi, ia akan
  mabur dari sini buat bisa melaksanakan kehendaknya.
  Maka daripada ia mabur dengan secara diam-diam,
  kukira lebih baik kau berlaku sedikit lunak dan
  perkenankan kepadanya akan berguru ilmu silat di
  Liong-tam-sie. Karena selain letaknya Liong-tam tidak
  terlalu jauh dari sini, di kelenteng itu pun dia tentu
  mendapat penilikan yang baik dari guru dan kawan-
  kawannya. Buat apakah mesti jadi ribut mulut dengan
  anak kecil oleh karena urusan sebegitu?”
  Tek Hoat pikir omongan itu memang ada juga
  kebenarannya, maka hatinya yang tadinya
  mendongkol jadi berkurang banyak oleh karenanya.
  Keesokan harinya di waktu Poan Thian tengah
  berdandan dan menyediakan segala keperluan yang
  hendak dibawanya, Tek Hoat dan Kong Giok telah
  menantikan di halaman pertengahan sambil
  mengobrol dan minum air teh.
  „Kepergianmu ini ke Cong-ciu,” Tek Hoat bertanya,
  „apakah berhubung dengan urusan dagang atau
  keperluan-keperluan lain?”
  „Yang pertama memang berhubungan dengan urusan
  dagang,” sahut Kong Giok, „tetapi aku pikir hendak
  sekalian menyambangi kawan dan sahabat di saban
  kota yang aku lewati. Kalau tidak begitu, dimanakah
  aku mau melewat ke Liong-tam?”
  „Kalau begitu,” kata Tek Hoat, „tolonglah kau
  sampaikan salamku pada kawan-kawan kita, kepada
  siapa kita memang mempunyai perhubungan yang
  baik.”
  Cek Kong Giok berjanji akan berbuat begitu.
  Tatkala seorang bujang keluar memberitahukan
  bahwa makanan sudah disajikan, Tek Hoat undang
  sahabat itu dahar dahulu pada sebelumnya berangkat.
  Sesudah dahar dan bermohon diri kepada Tek Hoat
  dan sekalian keluarganya, Kong Giok lalu ajak Poan
  Thian menuju ke Liong-tam dengan menunggang dua
  ekor kuda.
  Sesampainya di Liong-tam pada beberapa hari
  kemudian, barulah Kong Giok dan Poan Thian saling
  berpisahan, yang pertama melanjutkan perjalanannya
  ke Cong-ciu, sedang yang tersebut belakangan
  menuju ke Liong-tam-sie. Setelah menanyakan pada
  penduduk di situ, dimana letaknya kelenteng tersebut
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat - Hong San Khek

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>