Cerita Misteri | The Son of Neptune (Putra Neptunus) | Serial The Heroes of Olympus | The Son of Neptune (Putra Neptunus) | Cersil Sakti | The Son of Neptune (Putra Neptunus) pdf
Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III
an
bunyi ketiak. (Percy tidak mengerti apa maksudnya. Mungkin semacam tradisi musik lama Romawi.)
Dewi Iris pasti sedang ingin berpesta juga. Saat Percy dan teman-temannya melewati Gedung Senat yang rusak, pelangi cemerlang muncul di langit malam. Sayangnya sang Dewi mengirimkan anugerah lainnya juga hujan rintik-rintik kue mangkuk P.M.O.G., yang menurut tebakan Percy bakal membuat pekerjaan bersih-bersih tambah susah, atau memudahkan renovasi. Kue mangkuk itu cocok sekali untuk dijadikan bata.
Selama beberapa waktu, Percy keluyuran di jalanan bersama Hazel dan Frank, yang terus-menerus bersinggungan pundak.
Akhirnya Percy berkata, "Aku agak capek, Teman-Teman. Kalian terus saja."
Hazel dan Frank memprotes, tapi Percy bisa tahu mereka ingin mendapatkan waktu berdua saja.
Dalam perjalanan pulang ke perkemahan, Percy melihat Nyonya O'Leary bermain dengan Hannibal di Lapangan Mars. Anjing neraka itu akhirnya menemukan teman yang bisa dia ajak main tumbuk-tumbukan. Mereka bersenda gurau, saling tabrak, merobohkan kubu pertahanan, dan intinya sedang bersenangsenang.
Di gerbang benteng, Percy berhenti dan menerawang ke seberang lembah. Sepertinya sudah lama sekali dia berdiri di sini bersama Hazel, menyaksikan perkemahan untuk pertama kalinya. Kini dia lebih tertarik memperhatikan cakrawala timur.
Besok, mungkin lusa, teman-temannya dari Perkemahan Blasteran akan tiba. Walaupun dia peduli pada Perkemahan Jupiter, dia tak sabar ingin bertemu Annabeth lagi. Percy mendambakan kehidupannya yang dulu New York dan Perkemahan Blasteran tapi dia punya firasat bahwa masih lama sampai dia bisa pulang
ke rumah. Gaea dan para Raksasa belum selesai berbuat onar. Malahan, ini baru awalnya.
Reyna telah memberinya rumah Praetor kedua dia Via Principalis, tapi begitu Percy melihat ke dalam, dia tabu dirinya tak bisa tinggal di sana. Tempat itu nyaman, tapi rumah tersebut berisi barang-barang milik Jason Grace. Percy sudah merasa tidak enak hati karena telah merebut gelar praetor yang dipegang Jason. Dia tidak mau merebut rumahnya juga. Bisa-bisa tambah canggung saja nanti, ketika Jason kembali dan Percy yakin Jason bakal berada di kapal perang berkepala naga yang dia lihat dalam mimpi.
Percy kembali ke barak Kohort V dan naik ke tempat tidur susun. Dia pun langsung terlelap.
sa tahu mereka ingin
Percy bermimpi dia menggendong Juno menyeberangi Tiberis Kecil. Dia menyamar sebagai wanita tua sinting, tersenyum dan menyanyikan lagu ninabobo Yunani Kuno, sedangkan tangannya yang keriput mencengkeram leher Percy.
"Apa kau masih ingin menamparku, Sayang?" tanya Juno. Percy berhenti di tengah sungai. Dia melepaskan pegangan dan melempar sang Dewi ke sungai.
Begitu Juno tercebur ke air, dia menghilang dan muncul kembali di bantaran. "Ya ampun," kekehnya, "tindakanmu sungguh tidak heroik, dalam mimpi sekalipun!"
"Delapan bulan," kata Percy, "Anda mencuri delapan bulan kehidupanku, demi sebuah misi yang hanya makan waktu seminggu. Kenapa?"
Juno mendecakkan lidah tak senang. "Dasar manusia fana dan umur pendeknya. Delapan bulan bukanlah apa-apa, Sayang.
Aku pernah kehilangan delapan abad, melewatkan sebagian besar masa Kekaisaran Byzantium."
Percy mendatangkan kekuatan sungai. Air berputar di sekelilingnya, membentuk pusaran buih putih.
"Nah, nah, nah," kata Juno, "jangan tersinggung begitu. Jika kita ingin mengalahkan Gaea, rencana kita harus dijalankan secara saksama, tepat pada waktunya. Pertama-tama, aku membutuhkan Jason dan teman-temannya untuk membebaskanku dari kurungan ''
"Kurungan? Anda dikurung dan mereka malah membebaskan Anda?"
"Jangan kaget begitu, Sayang! Aku ini wanita tua yang ramah. Singkat kata, baru sekarang kau dibutuhkan di Perkemahan Jupiter, untuk menyelamatkan bangsa Romawi dari situasi kritis. Periode delapan bulan di antaranya ya, ada rencana lain yang tengah kujalankan, Nak. Menentang Gaea, beraksi tanpa ketahuan Jupiter, melindungi teman-temanmu pekerjaan yang menyita seluruh waktuku! Jika aku harus melindungimu dari monster-monster Gaea sekaligus menyusun siasat, juga menyembunyik
http://cerita-silat.mywapblog.com
anmu dari teman-temanmu di timur sepanjang waktu tersebut merepotkan sekali! Tidak, lebih baik kutidurkan saja kau. Kau hanya akan mengganggu seperti peluru nyasar."
"Mengganggu." Percy merasakan naiknya air, seiring dengan naiknya amarahnya, berputar-putar kian cepat di sekelilingnya. "Peluru nyasar."
"Tepat sekali. Aku lega kau mengerti." Percy mengirimkan gelombang yang menerpa wanita tua itu, tapi Juno semata-mata menghilang dan mewujud kembali, semakin jauh dari bantaran.
"Waduh," katanya, "rupanya suasana hatimu memang sedang tidak enak. Tapi kau tahu aku benar. Kehadiranmu di sini sudah
diatur sedemikian rupa sehingga waktunya tepat. Sekarang mereka memercayaimu. Kau adalah pahlawan bagi Roma. Selagi kau tidur, Jason Grace harus belajar memercayai bangsa Yunani. Mereka mendapat waktu untuk merakit Argo II. Bersama-sama, kau dan Jason akan mempersatukan kedua perkemahan."
"Kenapa aku?" tuntut Percy. "Anda dan aku tidak pernah rukun. Buat apa Anda menginginkan peluru nyasar dalam tim Anda?"
"Karena aku rnengenalmu, Percy Jackson. Dalam banyak aspek, sifatmu impulsif, tapi terkait teman-temanmu, sikapmu senantiasa konsisten, bagaikan j arum kompas. Kesetiaanmu tak tergoyahkan, dan kau mengilhami orang lain sehingga setia terhadapmu. Kau akan menjadi lem yang menyatukan ketujuh pahlawan."
"Hebat," kata Percy, "dari dulu aku ingin menjadi lem." Juno mengaitkan jari-jemarinya yang bengkok. "Para Pahlawan Olympus harus bersatu! Setelah kemenangan kalian atas Kronos di Manhattan ..., ya, aku khawatir peristiwa tersebut melukai harga diri Jupiter."
"Karena aku benar," kata Percy, "dan dia salah." Sang wanita tua mengangkat bahu. "Dia semestinya sudah terbiasa, setelah berjuta-juta tahun menikah denganku, tapi apa mau dikata! Suamiku yang angkuh dan keras kepala menolak minta bantuan lagi dari demigod. Dia yakin para Raksasa bisa dilawan tanpa kalian, sedangkan Gaea bisa dipaksa tidur kembali. Aku tahu itu tak benar. Tapi kalian, para demigod, harus membuktikan ketangguhan kalian. Berlayarlah ke Negeri Kuno dan tutuplah Pintu Ajal! Hanya dengan cara itulah kalian bisa meyakinkan Jupiter bahwa kalian pan tas bertarung berdampingan dengan para Dewa. Misi itu akan menjadi yang terhebat sejak pelayaran Aeneas dari Troya!"
"Dan kalau kami gagal?" ujar Percy, "kalau bangsa Romawi dan Yunani tidak bisa akur?"
"Maka Gaea sudah menang. Kuberi tahu ya, Percy Jackson. Orang yang nantinya paling menyusahkanmu adalah orang yang paling dekat denganmu orang yang paling membenciku."
"Annabeth?" Percy merasa amarahnya naik lagi sampai ke ubun-ubun. "Anda tak pernah menyukainya. Sekarang Anda menyebutnya biang onar? Anda sama sekali tidak mengenal Annabeth. Dialah orang yangpalingkuinginkan untuk menjagaku."
Sang Dewi tersenyum kecut. "Kira lihat saja nanti, Pahlawan Muda. Ketika kau tiba di Roma, ada tugas berat yang sudah menanti perempuan itu. Apakah dia sanggup menjalaninya atau tidak aku tak tahu."
Percy memanggil tinju air dan menggebrakkannya kepada sang wanita tua. Ketika gelombang mereda, sang Dewi sudah pergi.
Sungai berputar-putar tak terkendali. Percy pun tenggelam ke dalam pusaran gelap. []
BAB LIMA PULUH DUA
PERCY
KESOKAN HARINYA, PERCY, HAZEL, DAN Frank makan sarapan pagi-pagi sekali, kemudian menuju kota sebelum sidang senat dimulai. Karena sekarang Percy adalah Praetor, dia bisa pergi ke mana saja, kapan saja.
Dalam perjalanan, mereka melewati istal, tempat Tyson dan Nyonya O'Leary sedang tidur. Tyson mendengkur di alas tidur berupa jerami di samping para unicorn, di wajahnya ada ekspresi damai, seakan-akan dia sedang memimpikan kuda poni. Nyonya O'Leary tidur dengan posisi telentang sambil menutupi kuping dengan kakinya. Di atas istal, Ella bersarang di tumpukan perkamen Romawi lama, kepalanya ditekuk ke balik sayap.
Setibanya di forum, mereka duduk dekat air mancur dan menonton matahari terbit. Warga sudah sibuk menyapu kue mangkuk, confetti, dan topi pesta bekas perayaan semalam. Korps insinyur sedang menggarap pelengkung baru, sebagai monumen untuk memperingati kemenangan atas Polybotes
http://cerita-silat.mywapblog.com
Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III
an
bunyi ketiak. (Percy tidak mengerti apa maksudnya. Mungkin semacam tradisi musik lama Romawi.)
Dewi Iris pasti sedang ingin berpesta juga. Saat Percy dan teman-temannya melewati Gedung Senat yang rusak, pelangi cemerlang muncul di langit malam. Sayangnya sang Dewi mengirimkan anugerah lainnya juga hujan rintik-rintik kue mangkuk P.M.O.G., yang menurut tebakan Percy bakal membuat pekerjaan bersih-bersih tambah susah, atau memudahkan renovasi. Kue mangkuk itu cocok sekali untuk dijadikan bata.
Selama beberapa waktu, Percy keluyuran di jalanan bersama Hazel dan Frank, yang terus-menerus bersinggungan pundak.
Akhirnya Percy berkata, "Aku agak capek, Teman-Teman. Kalian terus saja."
Hazel dan Frank memprotes, tapi Percy bisa tahu mereka ingin mendapatkan waktu berdua saja.
Dalam perjalanan pulang ke perkemahan, Percy melihat Nyonya O'Leary bermain dengan Hannibal di Lapangan Mars. Anjing neraka itu akhirnya menemukan teman yang bisa dia ajak main tumbuk-tumbukan. Mereka bersenda gurau, saling tabrak, merobohkan kubu pertahanan, dan intinya sedang bersenangsenang.
Di gerbang benteng, Percy berhenti dan menerawang ke seberang lembah. Sepertinya sudah lama sekali dia berdiri di sini bersama Hazel, menyaksikan perkemahan untuk pertama kalinya. Kini dia lebih tertarik memperhatikan cakrawala timur.
Besok, mungkin lusa, teman-temannya dari Perkemahan Blasteran akan tiba. Walaupun dia peduli pada Perkemahan Jupiter, dia tak sabar ingin bertemu Annabeth lagi. Percy mendambakan kehidupannya yang dulu New York dan Perkemahan Blasteran tapi dia punya firasat bahwa masih lama sampai dia bisa pulang
ke rumah. Gaea dan para Raksasa belum selesai berbuat onar. Malahan, ini baru awalnya.
Reyna telah memberinya rumah Praetor kedua dia Via Principalis, tapi begitu Percy melihat ke dalam, dia tabu dirinya tak bisa tinggal di sana. Tempat itu nyaman, tapi rumah tersebut berisi barang-barang milik Jason Grace. Percy sudah merasa tidak enak hati karena telah merebut gelar praetor yang dipegang Jason. Dia tidak mau merebut rumahnya juga. Bisa-bisa tambah canggung saja nanti, ketika Jason kembali dan Percy yakin Jason bakal berada di kapal perang berkepala naga yang dia lihat dalam mimpi.
Percy kembali ke barak Kohort V dan naik ke tempat tidur susun. Dia pun langsung terlelap.
sa tahu mereka ingin
Percy bermimpi dia menggendong Juno menyeberangi Tiberis Kecil. Dia menyamar sebagai wanita tua sinting, tersenyum dan menyanyikan lagu ninabobo Yunani Kuno, sedangkan tangannya yang keriput mencengkeram leher Percy.
"Apa kau masih ingin menamparku, Sayang?" tanya Juno. Percy berhenti di tengah sungai. Dia melepaskan pegangan dan melempar sang Dewi ke sungai.
Begitu Juno tercebur ke air, dia menghilang dan muncul kembali di bantaran. "Ya ampun," kekehnya, "tindakanmu sungguh tidak heroik, dalam mimpi sekalipun!"
"Delapan bulan," kata Percy, "Anda mencuri delapan bulan kehidupanku, demi sebuah misi yang hanya makan waktu seminggu. Kenapa?"
Juno mendecakkan lidah tak senang. "Dasar manusia fana dan umur pendeknya. Delapan bulan bukanlah apa-apa, Sayang.
Aku pernah kehilangan delapan abad, melewatkan sebagian besar masa Kekaisaran Byzantium."
Percy mendatangkan kekuatan sungai. Air berputar di sekelilingnya, membentuk pusaran buih putih.
"Nah, nah, nah," kata Juno, "jangan tersinggung begitu. Jika kita ingin mengalahkan Gaea, rencana kita harus dijalankan secara saksama, tepat pada waktunya. Pertama-tama, aku membutuhkan Jason dan teman-temannya untuk membebaskanku dari kurungan ''
"Kurungan? Anda dikurung dan mereka malah membebaskan Anda?"
"Jangan kaget begitu, Sayang! Aku ini wanita tua yang ramah. Singkat kata, baru sekarang kau dibutuhkan di Perkemahan Jupiter, untuk menyelamatkan bangsa Romawi dari situasi kritis. Periode delapan bulan di antaranya ya, ada rencana lain yang tengah kujalankan, Nak. Menentang Gaea, beraksi tanpa ketahuan Jupiter, melindungi teman-temanmu pekerjaan yang menyita seluruh waktuku! Jika aku harus melindungimu dari monster-monster Gaea sekaligus menyusun siasat, juga menyembunyik
http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 2: The Son Of Neptune (Putra Neptunus)
anmu dari teman-temanmu di timur sepanjang waktu tersebut merepotkan sekali! Tidak, lebih baik kutidurkan saja kau. Kau hanya akan mengganggu seperti peluru nyasar."
"Mengganggu." Percy merasakan naiknya air, seiring dengan naiknya amarahnya, berputar-putar kian cepat di sekelilingnya. "Peluru nyasar."
"Tepat sekali. Aku lega kau mengerti." Percy mengirimkan gelombang yang menerpa wanita tua itu, tapi Juno semata-mata menghilang dan mewujud kembali, semakin jauh dari bantaran.
"Waduh," katanya, "rupanya suasana hatimu memang sedang tidak enak. Tapi kau tahu aku benar. Kehadiranmu di sini sudah
diatur sedemikian rupa sehingga waktunya tepat. Sekarang mereka memercayaimu. Kau adalah pahlawan bagi Roma. Selagi kau tidur, Jason Grace harus belajar memercayai bangsa Yunani. Mereka mendapat waktu untuk merakit Argo II. Bersama-sama, kau dan Jason akan mempersatukan kedua perkemahan."
"Kenapa aku?" tuntut Percy. "Anda dan aku tidak pernah rukun. Buat apa Anda menginginkan peluru nyasar dalam tim Anda?"
"Karena aku rnengenalmu, Percy Jackson. Dalam banyak aspek, sifatmu impulsif, tapi terkait teman-temanmu, sikapmu senantiasa konsisten, bagaikan j arum kompas. Kesetiaanmu tak tergoyahkan, dan kau mengilhami orang lain sehingga setia terhadapmu. Kau akan menjadi lem yang menyatukan ketujuh pahlawan."
"Hebat," kata Percy, "dari dulu aku ingin menjadi lem." Juno mengaitkan jari-jemarinya yang bengkok. "Para Pahlawan Olympus harus bersatu! Setelah kemenangan kalian atas Kronos di Manhattan ..., ya, aku khawatir peristiwa tersebut melukai harga diri Jupiter."
"Karena aku benar," kata Percy, "dan dia salah." Sang wanita tua mengangkat bahu. "Dia semestinya sudah terbiasa, setelah berjuta-juta tahun menikah denganku, tapi apa mau dikata! Suamiku yang angkuh dan keras kepala menolak minta bantuan lagi dari demigod. Dia yakin para Raksasa bisa dilawan tanpa kalian, sedangkan Gaea bisa dipaksa tidur kembali. Aku tahu itu tak benar. Tapi kalian, para demigod, harus membuktikan ketangguhan kalian. Berlayarlah ke Negeri Kuno dan tutuplah Pintu Ajal! Hanya dengan cara itulah kalian bisa meyakinkan Jupiter bahwa kalian pan tas bertarung berdampingan dengan para Dewa. Misi itu akan menjadi yang terhebat sejak pelayaran Aeneas dari Troya!"
"Dan kalau kami gagal?" ujar Percy, "kalau bangsa Romawi dan Yunani tidak bisa akur?"
"Maka Gaea sudah menang. Kuberi tahu ya, Percy Jackson. Orang yang nantinya paling menyusahkanmu adalah orang yang paling dekat denganmu orang yang paling membenciku."
"Annabeth?" Percy merasa amarahnya naik lagi sampai ke ubun-ubun. "Anda tak pernah menyukainya. Sekarang Anda menyebutnya biang onar? Anda sama sekali tidak mengenal Annabeth. Dialah orang yangpalingkuinginkan untuk menjagaku."
Sang Dewi tersenyum kecut. "Kira lihat saja nanti, Pahlawan Muda. Ketika kau tiba di Roma, ada tugas berat yang sudah menanti perempuan itu. Apakah dia sanggup menjalaninya atau tidak aku tak tahu."
Percy memanggil tinju air dan menggebrakkannya kepada sang wanita tua. Ketika gelombang mereda, sang Dewi sudah pergi.
Sungai berputar-putar tak terkendali. Percy pun tenggelam ke dalam pusaran gelap. []
BAB LIMA PULUH DUA
PERCY
KESOKAN HARINYA, PERCY, HAZEL, DAN Frank makan sarapan pagi-pagi sekali, kemudian menuju kota sebelum sidang senat dimulai. Karena sekarang Percy adalah Praetor, dia bisa pergi ke mana saja, kapan saja.
Dalam perjalanan, mereka melewati istal, tempat Tyson dan Nyonya O'Leary sedang tidur. Tyson mendengkur di alas tidur berupa jerami di samping para unicorn, di wajahnya ada ekspresi damai, seakan-akan dia sedang memimpikan kuda poni. Nyonya O'Leary tidur dengan posisi telentang sambil menutupi kuping dengan kakinya. Di atas istal, Ella bersarang di tumpukan perkamen Romawi lama, kepalanya ditekuk ke balik sayap.
Setibanya di forum, mereka duduk dekat air mancur dan menonton matahari terbit. Warga sudah sibuk menyapu kue mangkuk, confetti, dan topi pesta bekas perayaan semalam. Korps insinyur sedang menggarap pelengkung baru, sebagai monumen untuk memperingati kemenangan atas Polybotes
http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 2: The Son Of Neptune (Putra Neptunus)