Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Pendekar Pedang Bayangan - 21

$
0
0
Cerita Silat | Pendekar Pedang Bayangan | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Pendekar Pedang Bayangan | Cersil Sakti | Pendekar Pedang Bayangan pdf

Cersil mwb Kelelawar Hijau Pendekar Seratus Hari - S.D Liong Cersil indo Raja Iblis Tanpa Tanding Pendekar Gila - Istana Berdarah Pengemis Binal - Tabir Air Sakti

sahut Ki Arga Wampu.
  "Sobat! Apakah kita tidak terlalu terburu- buru?" Ki Sukma Agung tampak terkejut mendengar jawaban itu.
  Ki Arga Wampu tersenyum kecil.
  "Mereka baru saja mengerahkan anak buahnya dalam jumlah banyak. Dan kini, kekuatan mereka berkurang. Iblis Rambut Merah tentu marah besar. Dan pasti, dia akan mengadakan pembalasan besar-besaran. Maka sebelum mereka melakukannya, kita yang harus menyerang lebih dulu. Kita kagetkan mereka, dan kacaukan semua anak buahnya yang tersisa! "
  "Aku mendukung apa yang dikatakan Ki Arga Wampu. Saat ini mereka tengah lemah, karena kehilangan banyak anak buah. Dan semangat mereka pun jatuh. Inilah kesempatan kita untuk menghancurkannya!" ujar Rangga mendukung.
  "Tapi... apakah dengan jumlah kita seperti saat ini mampu menghancurkan mereka?" tanya Ki Sukma Agung, bernada khawatir.
  "Ki Sukma Agung, jangan merasa khawatir. Jumlah semua anak buah Iblis Rambut Merah tidak sampai seratus orang. Dan sampai hari ini, dia telah kehilangan banyak. Sehingga, kurasa kita akan mampu menghancurkan mereka. Lagi pula, bukankah kau mengatakan kalau kita akan mendapat bantuan seorang tokoh lagi? " sahut Lesmana.
  "Maksudmu, Nyai Galih Rukmi?"
  "Ya! Siapa lagi kalau bukan dia?!"
  'Tapi sampai saat ini, dia belum juga datang...," sahut Ki Sukma Agung dengan nada masghul.
  "Hi hi hi...! Apakah ada yang membicarakan namaku...?!" teriak satu suara yang menimpali.
  Bersamaan dengan itu, sesosok tubuh ber-kelebat cepat dengan gerakan ringan sebagaimana layaknya sehelai daun kering tertiup angin.
  Sesosok tubuh itu berdiri tegak, persis di depan Ki Sukma Agung. Dia adalah seorang wanita berambut panjang yang disanggul ke atas, memakai baju merah muda. Di pinggang sebelah kiri terdapat sebuah buntalan kain lusuh. Wajah wanita tua ini cerah. Bibirnya selalu tersenyum, menandakan hatinya selalu gembira. Sehingga dari wajahnya terlihat kalau wanita yang berjuluk Tabib Sakti Kuncir Emas ini lebih muda dan usia yang sebenarnya.
  "Nyai Galih Rukmi?! Kukira siapa. Syukurlah kau datang tepat pada waktunya...! ' seru Ki Sukma Agung, cerah.
  "Hi hi hi...! Ada apa gerangan? Apakah pesta telah berakhir, dan kalian hdak mengajak-ajakku?" sahut wanita itu enteng dengan mata jelalatan memandang mayat-mayat bergeletakan.
  "Sayang! Kau memang datang terlambat, So-bat!" sahut Ki Arga Wampu.
  Orang tua itu lalu menceritakan rencana mereka. Dan Nyai Galih Rukmi agaknya menyetujuinya. Mereka segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk serangan ke sarang lblis Rambut Merah.
  strong>
  ***
 
 
 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>