Cerita Silat | Pendekar Pedang Bayangan | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Pendekar Pedang Bayangan | Cersil Sakti | Pendekar Pedang Bayangan pdf
Cersil mwb Kelelawar Hijau Pendekar Seratus Hari - S.D Liong Cersil indo Raja Iblis Tanpa Tanding Pendekar Gila - Istana Berdarah Pengemis Binal - Tabir Air Sakti
mparkan sebuah benda.
Bum!
"Heh?!"
Rangga dan yang lain terkejut. Karena tiba-tiba terjadi ledakan keras, persis ke arah Akira Yamamoto.
Sementara Iblis Rambut Merah terkekeh keras, karena mengira lawannya sudah tewas. Namun dugaannya meleset. Dan tiba-tiba saja si Pendekar Pedang Bayangan yang sempat menyelamatkan diri dengan membuang tubuh ke bawah, telah menyerang dengan jerit kemarahan.
Bersamaan dengan itu Pendekar Rajawali Sakti yang mengira pemuda dan negeri Matahari Terbit tewas, langsung melompat menyerang.
"Yeaaa..!"
Plas!
"Heh?!"
Rangga dan Akira Yamamoto terkejut. Karena, serangan mereka hanya mengenai angin belaka. Iblis Rambut Merah telah lenyap dari pandangan, dan tahu-tahu telah berdiri tidak jauh dari situ sambil tertawa. Kemudian, tercipta lagi Iblis Rambut Merah di tempat yang lain. Begitu seterusnya sehingga jumlahnya demikian banyak memenuhi tempat ini.
"Celaka! Dia telah menggunakan ilmu sihirnya. Apa yang akan kita lakukan sekarang? keluh Lesmana, bingung.
"Tidak usah bingung. Coba lihat! Ki ArgaWampu akan menghadapi dengan ajian ampuh- nya!" desis Ki Sukma Agung, memberitahu dengan suara berbisik.
Lesmana memperhatikan seksama. Dilihatnya Ki Arga Wampu tengah memusatkan pikiran. Bibirnya tampak berkomat-kamit, kemudian..
Jleg! Jleg...!
"Heh! Ajian apa yang dimilikinya!&q uot; tanya Lesmana dengan wajah takjub.
Betapa tidak? Dia melihat Ki Arga Wampu kini berjumlah banyak dan hampir menyamai jumlah lawannya.
"Beliau memiliki aji 'Pecah Raga 039; yang mampu melipatgandakan jumlah dirinya," jelas Ki Sukma Agung.
Iblis Rambut Merah terkejut, tidak menyangka lawan mampu berbuat demikian. Dia mendengus geram. Lalu diciptakannya sesuatu yang membuat lawan- lawannya kembali terkejut. Kali ini, mereka terkepung lautan luas dengan air meluap-luap seperti hendak menelan apa saja yang berada di tempat ini.
"Biar kuhadapi bangsat ini!" desis Akira Yamamoto.
Pemuda bermata sipit ini agaknya tidak mampu lagi menahan diri. Dan setelah mengamati dengan seksama, dia langsung melompat menenang seraya menghunus pedang.
"Yeaaa...!"
Rangga melihat, lblis Rambut Merah cukup tangguh. Selain itu, banyak tipu muslihatnya. Se-hingga dengan serta-merta, dikerahkannya aji 'Pembeda Gerak dan Suara'. Dengan mengerahkan ajian itu, Pendekar Rajawali Sakti menghadapi lawan dengan mata terpejam. Sehingga, Iblis Rambut Merah tidak akan mampu mengecohnya dengan ilmu sihir. Lagi pula, dalam keadaan begini, Pendekar Rajawali Sakti lebih mampu memusatkan pikiran dalam menyerang lawan. Juga, mampu pula membedakan serangan kawan-kawannya yang saat itu tengah berlompatan mengejar lblis Rambut Merah.
"Heaaa...! "
Bet! Bet!
Iblis Rambut Merah masih mampu mengecoh serangan Lesmana dan Ki Sukma Agung. Bahkan tidak kelihatan repot saat meladeni serangan Ki Arga Wampu dan Nyai Galih Rukmi. Namun menghadapi serangan Pendekar Rajawali Sakti, sungguh membuatnya kesal. Ditambah lagi dengan pendekar dari negeri seberang itu. Rangga seperti tahu, ke mana saja dia bergerak menghindar. Sehingga hal ini membuatnya kerepotan.
Iblis Rambut Merah sebenarnya mengetahui kelemahan ilmu Pendekar Rajawali Sakti. Apalagi karena saat ini, Rangga menghadapinya dengan mata terpejam. Dengan bunyi-bunyian yang sangat ribut, tentu Rangga akan kalang-kabut. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan, karena Akira Yamamoto selalu mengganggu. Akibatnya, serangannya pun tidak bisa dianggap enteng.
Pendekar Pedang Bayangan memiliki kemampuan seperti yang dilakukan Rangga. Hanya saja dia tidak sehebat Pendekar Rajawali Sakti. Dan dengan bantuan Rangga, pemuda bermata sipit ini mengetahui lebih jelas, mana lawan yang sebenarnya dan mana yang hanya bayangan maya. Kemanapun Pendekar Rajawali Sakti mendesak, maka ke situlah dia selalu ikut menyerang.
"Heaaa… !"
Pendekar Rajawali Sakti mulai mendesak iblis Rambut Merah dengan mengerahkan jurus 'Ra-jawali Menukik Menyambar Mangsa'. Jurus yang mengandalkan kelincahan kedua kakinya ini, membuat tokoh sesat itu kerepotan. Sehingga dengan terpaksa, Iblis Rambut Merah mengeluarkan sepasang pedang perak yang terbuat dari baja yang berwarna keperakan.
Srang!
"Uhhh...!"
Rangga terkejut. Sama sekali tidak dikira kalau Iblis Rambut Merah mencabut sepasang pedangnya. Sebab, sejak tadi dia tidak melihat lawan bersenjata. Namun begitu Rangga masih mampu menghindar meski pahanya sempat tergores.
Dengan bergulingan Pendekar Rajawali Sakti terhindar dari serangan Iblis Rambut Merah berikutnya. Tapi. pedang itu menggores cukup dalam, sehingga membuat wajah Pendekar Rajawali Sakti berkerut menahan sakit. Cepat Pendekar Rajawali Sakti menotok ke bagian lukanya untuk menghentikan aliran darah terus mengucur deras. Sehingga, dengan demikian, dia terpaksa membiarkan Akira Yamamoto melawan Iblis Rambut Merah mati-matian. Bantuan yang diberikan Ki Sukma Agung dan kawan-kawannya, tidak banyak membantu. Karena, si Iblis Rambut Merah menganggap sepi. Bahkan mampu menghindar seperti mengerjapkan mata saja.
Trang! Trang!
Bret!
"Akh! "
Si Pendekar Pedang Bayangan terkejut, karena tiba-tiba ujung pedang Iblis Rambut Merah me-nyambar dadanya. Dia bermaksud membalas. Namun pedang Iblis Rambut Merah yang berupa bayangan maya menyambar pinggang kiri. Pada saat yang sama, Akira Yamamoto berhasil membabatkan pedangnya.
Cras! Bret!
"Akh ..!"
Terdengar dua jeritan tertahan. Meski pinggangnya terluka, namun pedang pemuda itu mampu merobek perut Iblis Rambut Merah meski sedikit.
Hanya saja nasib Akira Yamamoto lebih parah. Sebab, senjata Iblis Rambut Merah berupa bayangan maya menggores lebih dalam.
"Heaaa...! "
Iblis Rambut Merah melompat dengan sepa-sang pedang siap menghabisi Akira Yamamoto. Ki Sukma Agung terkejut, berusaha mencegah. Namun serangkum angin kencang membuat tubuhnya terpental. Demikian pula halnya Ki Arga Wampu dan dua orang lainnya. Mereka sama-sama terpental dihantam pukulan lblis Rambut Merah. Bahkan, Lesmana dan Ki Sukma Agung sempat terserempet dua bilah pisau yang dilemparkan Iblis Rambut Merah dengan tangan kirinya.
Demikian hebat kecepatan bergerak yang di- tunjukkan Iblis Rambut Merah. Sehingga, membuat mereka terhenyak. Dan demikian hebat pula tenaga dalamnya, sehingga mampu membuat tokoh seperti Ki Arga Wampu dan kawan-kawannya terhuyung- huyung akibat pukulan jarak jauh yang dilepaskannya.
Dan kini Iblis Rambut Merah mengancam ke selamatan si Pendekar Pedang Bayangan yang te-ngah berjuang menahan rasa sakit.
Tring!
"Uhhh...!"
Akira Yamamoto mengeluh tertahan ketika berusaha menangkis senjata Iblis Rambut Merah. Tenaganya seperti terkuras. Dan tubuhnya lemah sekali, akibat terlalu banyak darah yang mengucur keluar. Bahkan ketika Iblis Rambut Merah melakukan hantaman kedua, pedang di tangan Akira Yamamoto terpental.
Cersil mwb Kelelawar Hijau Pendekar Seratus Hari - S.D Liong Cersil indo Raja Iblis Tanpa Tanding Pendekar Gila - Istana Berdarah Pengemis Binal - Tabir Air Sakti
mparkan sebuah benda.
Bum!
"Heh?!"
Rangga dan yang lain terkejut. Karena tiba-tiba terjadi ledakan keras, persis ke arah Akira Yamamoto.
Sementara Iblis Rambut Merah terkekeh keras, karena mengira lawannya sudah tewas. Namun dugaannya meleset. Dan tiba-tiba saja si Pendekar Pedang Bayangan yang sempat menyelamatkan diri dengan membuang tubuh ke bawah, telah menyerang dengan jerit kemarahan.
Bersamaan dengan itu Pendekar Rajawali Sakti yang mengira pemuda dan negeri Matahari Terbit tewas, langsung melompat menyerang.
"Yeaaa..!"
Plas!
"Heh?!"
Rangga dan Akira Yamamoto terkejut. Karena, serangan mereka hanya mengenai angin belaka. Iblis Rambut Merah telah lenyap dari pandangan, dan tahu-tahu telah berdiri tidak jauh dari situ sambil tertawa. Kemudian, tercipta lagi Iblis Rambut Merah di tempat yang lain. Begitu seterusnya sehingga jumlahnya demikian banyak memenuhi tempat ini.
"Celaka! Dia telah menggunakan ilmu sihirnya. Apa yang akan kita lakukan sekarang? keluh Lesmana, bingung.
"Tidak usah bingung. Coba lihat! Ki ArgaWampu akan menghadapi dengan ajian ampuh- nya!" desis Ki Sukma Agung, memberitahu dengan suara berbisik.
Lesmana memperhatikan seksama. Dilihatnya Ki Arga Wampu tengah memusatkan pikiran. Bibirnya tampak berkomat-kamit, kemudian..
Jleg! Jleg...!
"Heh! Ajian apa yang dimilikinya!&q uot; tanya Lesmana dengan wajah takjub.
Betapa tidak? Dia melihat Ki Arga Wampu kini berjumlah banyak dan hampir menyamai jumlah lawannya.
"Beliau memiliki aji 'Pecah Raga 039; yang mampu melipatgandakan jumlah dirinya," jelas Ki Sukma Agung.
Iblis Rambut Merah terkejut, tidak menyangka lawan mampu berbuat demikian. Dia mendengus geram. Lalu diciptakannya sesuatu yang membuat lawan- lawannya kembali terkejut. Kali ini, mereka terkepung lautan luas dengan air meluap-luap seperti hendak menelan apa saja yang berada di tempat ini.
"Biar kuhadapi bangsat ini!" desis Akira Yamamoto.
Pemuda bermata sipit ini agaknya tidak mampu lagi menahan diri. Dan setelah mengamati dengan seksama, dia langsung melompat menenang seraya menghunus pedang.
"Yeaaa...!"
Rangga melihat, lblis Rambut Merah cukup tangguh. Selain itu, banyak tipu muslihatnya. Se-hingga dengan serta-merta, dikerahkannya aji 'Pembeda Gerak dan Suara'. Dengan mengerahkan ajian itu, Pendekar Rajawali Sakti menghadapi lawan dengan mata terpejam. Sehingga, Iblis Rambut Merah tidak akan mampu mengecohnya dengan ilmu sihir. Lagi pula, dalam keadaan begini, Pendekar Rajawali Sakti lebih mampu memusatkan pikiran dalam menyerang lawan. Juga, mampu pula membedakan serangan kawan-kawannya yang saat itu tengah berlompatan mengejar lblis Rambut Merah.
"Heaaa...! "
Bet! Bet!
Iblis Rambut Merah masih mampu mengecoh serangan Lesmana dan Ki Sukma Agung. Bahkan tidak kelihatan repot saat meladeni serangan Ki Arga Wampu dan Nyai Galih Rukmi. Namun menghadapi serangan Pendekar Rajawali Sakti, sungguh membuatnya kesal. Ditambah lagi dengan pendekar dari negeri seberang itu. Rangga seperti tahu, ke mana saja dia bergerak menghindar. Sehingga hal ini membuatnya kerepotan.
Iblis Rambut Merah sebenarnya mengetahui kelemahan ilmu Pendekar Rajawali Sakti. Apalagi karena saat ini, Rangga menghadapinya dengan mata terpejam. Dengan bunyi-bunyian yang sangat ribut, tentu Rangga akan kalang-kabut. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan, karena Akira Yamamoto selalu mengganggu. Akibatnya, serangannya pun tidak bisa dianggap enteng.
Pendekar Pedang Bayangan memiliki kemampuan seperti yang dilakukan Rangga. Hanya saja dia tidak sehebat Pendekar Rajawali Sakti. Dan dengan bantuan Rangga, pemuda bermata sipit ini mengetahui lebih jelas, mana lawan yang sebenarnya dan mana yang hanya bayangan maya. Kemanapun Pendekar Rajawali Sakti mendesak, maka ke situlah dia selalu ikut menyerang.
"Heaaa… !"
Pendekar Rajawali Sakti mulai mendesak iblis Rambut Merah dengan mengerahkan jurus 'Ra-jawali Menukik Menyambar Mangsa'. Jurus yang mengandalkan kelincahan kedua kakinya ini, membuat tokoh sesat itu kerepotan. Sehingga dengan terpaksa, Iblis Rambut Merah mengeluarkan sepasang pedang perak yang terbuat dari baja yang berwarna keperakan.
Srang!
"Uhhh...!"
Rangga terkejut. Sama sekali tidak dikira kalau Iblis Rambut Merah mencabut sepasang pedangnya. Sebab, sejak tadi dia tidak melihat lawan bersenjata. Namun begitu Rangga masih mampu menghindar meski pahanya sempat tergores.
Dengan bergulingan Pendekar Rajawali Sakti terhindar dari serangan Iblis Rambut Merah berikutnya. Tapi. pedang itu menggores cukup dalam, sehingga membuat wajah Pendekar Rajawali Sakti berkerut menahan sakit. Cepat Pendekar Rajawali Sakti menotok ke bagian lukanya untuk menghentikan aliran darah terus mengucur deras. Sehingga, dengan demikian, dia terpaksa membiarkan Akira Yamamoto melawan Iblis Rambut Merah mati-matian. Bantuan yang diberikan Ki Sukma Agung dan kawan-kawannya, tidak banyak membantu. Karena, si Iblis Rambut Merah menganggap sepi. Bahkan mampu menghindar seperti mengerjapkan mata saja.
Trang! Trang!
Bret!
"Akh! "
Si Pendekar Pedang Bayangan terkejut, karena tiba-tiba ujung pedang Iblis Rambut Merah me-nyambar dadanya. Dia bermaksud membalas. Namun pedang Iblis Rambut Merah yang berupa bayangan maya menyambar pinggang kiri. Pada saat yang sama, Akira Yamamoto berhasil membabatkan pedangnya.
Cras! Bret!
"Akh ..!"
Terdengar dua jeritan tertahan. Meski pinggangnya terluka, namun pedang pemuda itu mampu merobek perut Iblis Rambut Merah meski sedikit.
Hanya saja nasib Akira Yamamoto lebih parah. Sebab, senjata Iblis Rambut Merah berupa bayangan maya menggores lebih dalam.
"Heaaa...! "
Iblis Rambut Merah melompat dengan sepa-sang pedang siap menghabisi Akira Yamamoto. Ki Sukma Agung terkejut, berusaha mencegah. Namun serangkum angin kencang membuat tubuhnya terpental. Demikian pula halnya Ki Arga Wampu dan dua orang lainnya. Mereka sama-sama terpental dihantam pukulan lblis Rambut Merah. Bahkan, Lesmana dan Ki Sukma Agung sempat terserempet dua bilah pisau yang dilemparkan Iblis Rambut Merah dengan tangan kirinya.
Demikian hebat kecepatan bergerak yang di- tunjukkan Iblis Rambut Merah. Sehingga, membuat mereka terhenyak. Dan demikian hebat pula tenaga dalamnya, sehingga mampu membuat tokoh seperti Ki Arga Wampu dan kawan-kawannya terhuyung- huyung akibat pukulan jarak jauh yang dilepaskannya.
Dan kini Iblis Rambut Merah mengancam ke selamatan si Pendekar Pedang Bayangan yang te-ngah berjuang menahan rasa sakit.
Tring!
"Uhhh...!"
Akira Yamamoto mengeluh tertahan ketika berusaha menangkis senjata Iblis Rambut Merah. Tenaganya seperti terkuras. Dan tubuhnya lemah sekali, akibat terlalu banyak darah yang mengucur keluar. Bahkan ketika Iblis Rambut Merah melakukan hantaman kedua, pedang di tangan Akira Yamamoto terpental.