Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 356

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Pendekar Gila - Istana Berdarah Pengemis Binal - Tabir Air Sakti Pendekar Rajawali Sakti - 151. Pendekar Pedang Bayangan Kisah Para Naga di Pusaran Badai 2 - Pertempuran di Gunung Siong San Pendekar Mabuk - Titisan Ilmu Setan

ungan yang luar biasa hebat. Hasil pertempuran mereka membuatku memahami banyak jika memang tokoh Asha Vahista dari Persia itu adalah mahluk mujijat dengan kepandaian yang sangat luar biasa. Rasanya kepandaiannya tidak berada di sebelah bawah Thay Sin Lhama, tokoh mujijat asal Tibet atau bahkan masih lebih alot karena usianya jauh lebih muda dibandingkan Lhama tua dari Tibet itu …… dan jika ditanyakan kepadaku apakah mampu menang melawan tokoh sehebat itu, maka jawabanku adalah mungkin iya ataupun mungkin tidak ……….. tetapi, murid-murid dan anak buahnya juga bukanlah tokoh biasa yang mudah dilawan ………”
  “Ástaga, masih ada tokoh sehebat Thay Sin Lhama dewasa ini ..? luar biasa jika demikian lawan kita sekali ini ……” Pangcu Kaypang, Ciu Sian Sinkay yang dulunya memang peramah dan selalu riang memberi komentar. Singkat namun sangat mewakili perasaan yang tergetar semua orang.
  ”Ciu Sian Pangcu, menurut Kolomoto Ti Lou locianpwee yang juga ditegaskan cucu muridnya Nenggala, memang ada seorang tokoh mujijat lainnya yang berada di Persia, selain di Tibet yang sudah tua.
  Bahkan, tokoh di Tibet itu, justru masih memiliki darah Tionggoan, dan kehebatannya tidak diragukan ….”
  Kembali semua terdiam ketika Ceng Liong selesai menjawab pernyataan Ciu Sian Sinkay. Bahkan lebih terdiam ketika Nenggala mengiyakan dengan berkata:
  ”Benar, kakek guruku pernah menyinggung persoalan ini sebelum dia orang tua pergi pulang ke tanah jawadwipa …… Bahkan, kemampuan tokoh mujijat Persia ini tidak dibawah 4 Manusia Dewa Tionggoan dan tidak akan dibawah Kakek Guru sendiri suatu saat. Kabar baiknya adalah, Kakek Guru menegaskan, Duta Agung sendiri berada di tataran yang tidak akan kalah dari tokoh Persia itu, sebagaimana juga tokoh mujijat lainnya dari Tibet, Thay Sin Lhama yang sudah dihadapi Duta Agung beberapa waktu yang telah lewat itu”
  Tetapi, meski demikian, bukan berarti semua orang tersentak kaget dan tidak punya rasa percaya diri.
  Pada saat semua orang tercenung kaget dan sedikit khawatir dan jeri, justru tokoh Pulau Awan Putih yang berkata:
  ”Lohu sejujurnya belum mengerti dan tahu siapa Asha Vahista tokoh mujijat asal Persia itu. Tetapi, secara pribadi, kami sekeluarga sangat mengenal Duta Agung yang masih muda dan tidak suka meninggikan dirinya ini. Kami pernah melihat dan bahkan juga bertarung melawan Duta Agung ini, dan kami tahu kepandaian dan kemampuannya tidak terbatas dan sulit dikatakan sampai dimana tingginya. Jika ada yang meragukan kemampuan Duta Agung melawan tokoh Persia itu, maka kutegaskan, keraguannya itu sangatlah tidak beralasan. Lohu pribadi percaya, Duta Agung sudah punya persiapan menghadapi pibu yang akan dilangsungkan besok …… apalagi dia tahu tanggungjawab apa yang sedang ditanggungnya dewasa ini ……..”
  ”Kwan lopeh, ……… achhhh, kepercayaan dan keyakinan paman terhadapku sungguh terlampau berlebihan ……… terlampau berlebihan ……”
  Ceng Liong tersentak dengan lontaran keyakinan dan kepercayaan sangat tinggi yang diberikan dan dikatakan Kwan Siok Bu tadi. Tetapi, perkataannya itu membuat serta membakar semua orang untuk kembali bersemangat.
  ”Benar ……….. masak kita meragukan Duta Agung? Acchhhhhh, kita smeua mesti mendukung dan memberinya kepercayaan untuk mewakili Dunia Persilatan Tionggoan, karena ini bukan sekedar masalah Bengkauw Tionggoan, tetapi juga adalah masalah Rimba Persilatan Tionggoan …….”
  ”Amitabha ……… benar sekali. Siauw Lim Sie memberi dukungan dan kepercayaan kepadamu Duta Agung.
  Juga sekaligus untuk memimpin pibu besok …….”
  ”Omitohud ……. Bu Tong Pay juga memberi kepercayaan kepada Duta Agung untuk memimpin pibu esok hari …….”
  ”Hahahahahaha, masak lohu yang sudah tua ini tidak memberi kepercayaan kepada Duta Agung? Bagi kami Bengkauw Tionggoan, dia sudah memberikan bukti pembelaan serta kesetiaan dalam memandang kami sebagai sahabat ……”
  ”Apalagi yang bisa kukatakan ………. Jika Kaypang yang memberi kepercayaan bagi Duta Agung menjadi salah satu pemegang Lencana Kehormatan Kaypang tidak percaya akan kemampuannya, maka leluhur kami sudah melakukan kekeliruan yang tak terampunkan. Untunglah Duta Agung selalu siap membantu siapapun, termasuk juga kami dari kaum pengemis ……”
  Maka pertemuan selanjutnya jadi membahas peluang melawan Bengkauw Persia esok harinya. Termasuk membahas siapa-siapa yang akan melawan wakil dari Persia, dan untuk itu Ceng Liong berkata:
  ”Cuwi sekalian, sebetulnya persiapan untuk pibu esok harinya sudah kami lakukan sejak kembali dari Lam Hay Bun. Mohon dikoreksi jika terdapat kekeliruan diantara apa yang kami persiapkan, tetapi berdasarkan pengamatan dan pendalamanku terhadap barisan murid Asha Vahista, maka kita memiliki peluang memenangkan pibu esok hari dengan komposisi seperti ini …….. Pertama, Asha Vahista sendiri secara pribadi sudah menantangku untuk melakukan pibu, dan dia memilih waktunya pada pibu esok hari. Karena itu, mau atau tidak mau, cayhe akan menghadapi Asha Vahista berdasarkan tantangannya secara pribadi maupun melalui surat tantangannya itu. Mengenai peluang kemenangan, terus terang masih sangat sulit menentukan apakah melawan Asha Vahista cayhe mampu menang atau tidak. Peluangnya terhitung sama besar antara menang ataupun kalah dalam babak itu …….”
  ”Achhhhh, engkau terlampau merendahkan dirimu sendiri Duta Agung ……”
  Terdengar Kwan Siok Bu yang memang sangat menghormati dan sangat menyukai Duta Agung Kiang Ceng Liong ini menyela ……. Dan dengan cepat Ceng Liong berkata menjawab pernyataan Kwan Siok Bu:
  ”Terima kasih atas kepercayaan Paman Kwan …….
  tetapi, begitulah faktanya. Jikapun memang thian berkenan, maka kemenangan di babak ini bisa menjadi bagian kita, mudah-mudahan. (Sampai disini Ceng Liong terdiam sejenak …… tetapi beberapa saat kemudian diapun melanjutk

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>