Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Pangeran Dari Kegelapan - 16

$
0
0
Cerita Silat | Pangeran Dari Kegelapan | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Pangeran Dari Kegelapan | Cersil Sakti | Pangeran Dari Kegelapan pdf

Pendekar Rajawali Sakti - 152. Istana Goa Darah Wiro Sableng 6 - Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga Wiro Sableng 21 - Neraka Puncak Lawu Pendekar Rajawali Sakti - 153. Pemuas Nafsu Iblis Wiro Sableng 36 - Dewi Dalam Pasungan


 
  6
 
  Pangeran dari Kegelapan melompat gesit, menyerang Eyang Satyawaraga dengan ayunan tongkatnya.
  Orang tua itu berusaha menangkis. Namun siapa duga bila ternyata tongkat itu ternyata adalah sarung sebilah pedang kecil yang amat tajam.
  Dengan memegang tongkat di tangan kiri, tangan kanan Pangeran dari Kegelapan mencabut pedang tipis itu. Dan begitu cepat dia mengibaskan pedangnya membabat tenggorokan orang tua itu, tanpa bisa dielakkan lagi.
  Eyang Satyawaraga terkesiap. Namun tidak ada yang bisa dilakukannya lagi. Dan...
  Cras!
  "Aaakh...! "
  Orang tua itu menjerit tertahan. Tubuhnya terkulai lesu dengan leher nyaris putus. Darah segar memancur deras dari lukanya. Orang tua itu lantas ambruk dengan nyawa melayang.
  Trek!
  Pangeran dari Kegelapan menyarungkan pedangnya. Tubuhnya berbalik seraya mendekati mayat orang tua itu.
  "Huh, Kunyuk Busuk! Kau hanya banyak mu-lut. Kehebatanmu yang digembar-gemborkan ha-nya omong kosong!" dengus Pangeran dari Kegelapan sinis seraya meludahi mayat itu.
  Baru saja Pangeran dari Kegelapan bertindak seperti itu...
  "Itu dia! Kejar! Ringkus, dan jangan biarkan lotos...!"
  Tiba-tiba terdengar teriakan beberapa orang yang berlari kencang mendekati tempat ini.
  Pangeran dari Kegelapan menoleh. Matanya disipitkan dengan wajah sinis. Ternyata lebih dari tiga puluh prajurit Kerajaan Pringsewu telah berada di tempat itu. Meski ada kesempatan baginya untuk kabur, namun tidak dilakukannya. Dia malah berdiri dengan sikap siap menyambut.
  "Lihat! Dia telah membunuh Empu Satyawaraga dan seorang abdi Gusti Samparan!" teriak salah seorang prajurit Kerajaan Pringsewu.
  "Kurang ajar! Hei, menyerahlah. Agar kami tidak bertindak keras padamu!" sentak prajurit yang lain.
  "Menyerah? Ha ha ha...! Kunyuk-kunyuk du-ngu! Kalian kira siapa aku? Pangeran dari Kege- lapan tidak mungkin menyerah pada kunyuk-kunyuk seperti kalian!" sahut Pangeran dari Kegelapan, jumawa.
  "Bangsat! Kalau begitu jelas kau can mati. Ayo, ringkus dia!" sahut prajurit itu seraya memberi perintah pada kawan- kawannya.
  "Yeaaa ...!"
  Srang!
  Tanpa diperintah dua kali, para prajurit Kerajaan Pringsewu itu langsung menghunus senjata dan berlompatan menyerang.
  Pangeran dari Kegelapan berputar sambil mengayunkan tongkat. Akibatnya, beberapa buah pedang dan tombak melayang.
  Trang! Bret!
  "Aaa...!"
  Kelebatan tongkat Pangeran dari Kegelapan, disusul pekik kematian beberapa prajurit. Lima orang ambruk dan tewas dengan luka lebar di leher.
  "Kurang ajar! Jangan beri hati. Bunuh dia!" teriak prajurit tadi membakar semangat kawan-kawannya.
  "Heaaa...!"
  Kembali para prajurit Pringsewu menyerang penuh nafsu. Namun yang diserang kelihatan te-nang-tenang saja. Dan begitu para prajurit sedikit lagi mendekat, Pangeran dari Kegelapan memutar tubuhnya sambil mengayunkan tongkat.
  Cras! Cras!
  Dan kembali beberapa orang menjadi korban ujung tongkatnya. Melihat keganasan dan kehe- batan laki-laki gembel itu, sebagian prajurit menjadi ciut nyalinya. Namun karena beberapa kawannya yang lain membakar semangat mereka, maka serangan terhadap Pangeran dari Kegelapan diteruskan.
  "Yaaat!"
  "Huh! Dasar kunyuk-kunyuk tidak tahu diri! Kalian hanya mengantar nyawa sia-sia. Tidak ada seorang pun yang mampu membunuhku!" dengus laki-laki gembel berbaju penuh tambalan ini.
  Pangeran dari Kegelapan melenting ke atas kepala lawan-lawannya. Lalu dihalaunya semua senjata mereka. Dan dengan kecepatan yang tidak mampu diikuti mata biasa, ujung tongkatnya me- nyapu ke arah tenggorokan.
  Cras!
  "Aaa...!"
  Beberapa prajurit lagi menjadi korban. Kali ini sasarannya adalah bagian tenggorokannya. Se-hingga, mayat-mayat yang ambruk itu terlihat menyedihkan. Kepala mereka nyaris putus dan darah segar mengalir dari leher yang terluka.
  "Bagaimana ini? Jumlah kita semakin menipis. Sedang, iblis ini belum juga tertangkap?" bisik seorang prajurit yang agaknya memimpin pasukan ini, kepada kawan terdekatnya.
  "Entahlah... Aku sendiri tidak tahu. Apa kita harus kembali dan melaporkan kegagalan ini? Kanjeng Panglima tentu akan menghukum kita dengan berat."
  "Masih lebih baik ketimbang mati sia-sia! " sahut prajurit yang lain.
  "Gila! Jadi kau ingin menyingkir, he?!" dengus prajurit yang diajak bicara.
  "Bukan begitu, tapi..."
  "Kunyuk-kunyuk buduk! Kenapa kalian diam?! Ayo, serang aku! Bukankah kalian ingin menangkapku? Ayo, serang! Atau barangkali semua prajurit kerajaan berjiwa pengecut?"
  Kata-kata prajurit itu terhenti ketika Pangeran dari Kegelapan membentak nyaring.
  Kepala pasukan prajurit itu belum sempat menjawab ketika sesosok tubuh berkelebat, lalu berdiri tegak membelakangi mereka.
  Orang yang baru muncul itu memakai jubah hitam pudar. Rambutnya panjang sepunggung, tanpa pengikat kepala. Dia langsung menatap tajam Pangeran dari Kegelapan.
  "Pangeran dari Kegelapan, kau boleh berha-dapan denganku saat ini!" ujar orang yang baru muncul itu.
 
  ***
 
  Laki-laki bertopi lebar yang terbuat dari anyaman bambu itu mendengus. Kedua tangannya memegang tongkat yang ujungnya menyentuh tanah.
  Orang yang baru muncul ini adalah tokoh berusia sekitar lima puluh tahun. Dahinya lebar dengan kedua kelopak mata agak menyipit. Hi- dungnya bulat, sedikit lebar. Tubuhnya besar, dengan dada bidang lebar. Satu-satunya senjata yang dimilikinya hanya sebatang tongkat yang hampir mirip dengan milik Pangeran dari Kegelapan.
  "Hm... Memang telah lama kutunggu- tunggu saat seperti ini, Keparat! Akhirnya kau muncul juga di hadapanku!" dengus Pangeran dan Kegelapan.
  "Aku bisa menduga, siapa kau sebenarnya...," ujar tokoh yang baru muncul

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>