Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Misteri Mayat Darah - 21

$
0
0
Cerita Silat | Misteri Mayat Darah | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Misteri Mayat Darah | Cersil Sakti | Misteri Mayat Darah pdf

Pendekar Mabuk - Titisan Ilmu Setan Pendekar Mabuk - Gundik Sakti Pendekar Rajawali Sakti - 154. Pangeran Dari Kegelapan Pendekar Mabuk - Pembantai Raksasa Pendekar Mabuk - Gadis Buronan

agi mereka, jika seseorang mampu membunuh para pengawal yang rata-rata memiliki kepandaian tinggi tanpa menimbulkan suara sedikit pun, berarti orang itu benar-benar memiliki kepandaian sulit diukur. Tapi, siapa orangnya? Tidak ada orang lain di tempat itu, terkecuali mereka berempat.
    "Pembunuh pengecut! Cepat tunjukkan diri!" teriak Adipati Danu Tirta. Suaranya yang bercampur amarah terdengar menggelegar, hingga membuat tiang-tiang teras bergetar.
    Sepi mencekam. Tidak ada sahutan apa-apa. Adipati Danu Tirta kemudian memerintahkan Tiga Pendekar Golok Terbang untuk melakukan pemeriksaan. Namun belum sempat orang-orang ini beranjak dari tempatnya berdiri, dari atas rumah tampak melayang sosok tubuh perempuan berbaju biru.
    Bruk!
    "Hah...!"
    Jantung Tiga Pendekar Golok Terbang seperti terasa copot. Demikian pula Adipati Danu Tirta.
    Mata mereka melotot seakan hendak keluar dari dalam rongga. Mulut mereka ternganga, ketika mengenali perempuan yang tergeletak tiga tombak di depan ini sudah tidak bergerak lagi.
    "Seroja! Istriku...!" pekik Adipati Danu Tirta, langsung menghambur mendapatkan jenazah istrinya yang telentang di tanah dengan sekujur tubuh berubah hitam.
    "Oh...! Mengapa begini buruk nasibmu. Din-da!" teriak Adipati Danu Tirta tersedu-sedu dan sambil memeluki jenazah istrinya.
    Sementara itu Tiga Pendekar Golok Terbang yang juga tampak marah melihat kematian istri sang adipati, mulai meneliti tempat di sekitarnya.
    "Keparat! Sungguh manusia iblis yang begini tega membunuh istriku yang tidak berdosa!" maki Adipab Danu Tirta, melengking tinggi. "Sekalipun iblis dari neraka, tunjukkan diri jika memang berani bertanggung jawab dalam pembunuhan ini!"
    "Ha ha ha...! Danu Tirta! Aku bukan iblis! Aku adalah Setan Perenggut Nyawa yang sengaja da-tang kemari, untuk menagih hutang nyawa berikut bunganya! "
    Terdengar sebuah suara menyahuti. Suara itu melengking tinggi mendayu-dayu, menyakitkan gendang-gendang telinga dan menusuk-nusuk jalan darah.
    Adipati Danu Tirta terkesiap. Lalu secepatnya kepalanya berpaling ke arah datangnya suara tadi. Kini dengan jelas Adipati Danu Tirta dan Tiga Pendekar Golok Terbang melihat seorang laki-laki berbadan ramping berdiri tegak di atas atap rumah.
    Laki-laki ini berbaju serba hitam. Wajahnya tampak rusak di sana sini. Matanya hanya sebelah, dan seperti akan keluar dari dalam rongganya. Sementara bibirnya yang rusak tidak berbentuk, hampir copot dari dagunya.
    Baik Adipati Danu Tirta maupun Tiga Pendekar Golok Terbang bergidik. Bahkan cepat-cepat memalingkan wajah ke arah lain.
    Sementara Adipati Danu Tirta yang menyim-pan kemarahan besar terhadap orang yang berdiri di atas rumah itu segera memandang kembali.
    "Manusia keparat! Wajahmu seperti iblis. Sia-pakah kau sebenarnya?!" bentak Adipati Danu Tirta.
    Bukannya marah mendengar kata-kata kasar Adipati Danu Tirta, sebaliknya laki-laki bertampang rusak ini malah tertawa terbahak-bahak.
   
    ***
   
   

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>