Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Geger Di Telaga Warna - 20

$
0
0
Cerita Silat | Geger Di Telaga Warna | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Geger Di Telaga Warna | Cersil Sakti | Geger Di Telaga Warna pdf

Pendekar Rajawali Sakti - 184. Kembang Lembah Darah Siluman Ular Putih ~ Manusia Rambut Merah Walet Emas ~ Manusia Beracun Cheng Hoa Kiam Bag II - Kho Ping Hoo Walet Emas ~ Danyang Delapan Neraka


  Kali ini Pendekar Rajawali Sakti benar-benar mendapat lawan tangguh. Disadari gerakan Bida-dari Pelahap Kumbang capat dan kuat luar biasa.
  "Hik hik hik... Kali ini kau bertemu hari naasmu, Pendekar Rajawali Sakti...," ejek Bidadari Pelahap Kumbang dengan tawa jumawa.
  Pendekar Rajawali Sakti hanya menatap dingin dengan perbawa menggetarkan. Dia merasa, saat inilah waktunya untuk menyudahi pertarungan. Maka secepat kilat dicabutnya Pedang Pusaka Rajawali Sakti yang tersampir di punggung.
  Sring
  Saat itu juga, sinar biru berkilauan memancar dari batang pedang yang memiliki pamor dahsyat. Bidadari Pelahap Kumbang sampai terpaku memandangi cahaya yang ditimbulkan pedangnya.
  "Heaaat..."
  Setelah menekan kegentarannya dengan teriakan keras, Bidadari Pelahap Kumbang meluruk sambil memainkan jurus aneh yang menggunakan ular hidup. Serangannya mengarah ke seluruh tubuh Rangga. Pada saat yang sama, rupanya si Manusia Tengkorak tak ingin bibi gurunya celaka. Maka tubuhnya juga turut meluruk menggempur Pendekar Rajawali Sakti.
  "Ciaaat"
  Semakin lama pertarungan jadi semakin sengit. Rangga segera mengerahkan jurus 'Pedang Pemecah Sukma'. Setiap kelebatan pedangnya, langsung menimbulkan hawa aneh yang membuat pikiran lawannya melayang.
  "Shat"
  Bidadari Pelahap Kumbang dan si Manusia Tengkorak jadi terdesak. Apalagi jurus 039;Pedang Pemecah Sukma' khusus ditujukan pada perempuan tua itu. Akibatnya, Bidadari Pelahap Kumbang jiwanya bagai terpecah-pecah. Semangat bertarungnya kontan kendor.
  Secara tiba-tiba, tubuh Rangga melenting ke udara. Begitu menukik turun dilancarkannya jurus 'Rajawali Menukik Menyambar Mangsa' disertai sabetan pedang mengarah kepala Bidadari Pelahap Kumbang yang tak sempat menghindar. Dan....
  Cras
  "Aaa..."
  Kepala Bidadari Pelahap Kumbang yang menjadi Bibi Guru si Manusia Tengkorak kontan menggelinding ke tanah tersabet pedang Pendekar Rajawali Sakti. Darah menyembur dari lukanya. Tubuhnya kontan ambruk tak berdaya dan menggelepar-gelepar.
  Bahkan sebelum tubuh tua itu jatuh, Rangga cepat menyabetkan pedangnya ke arah ular ber-warna merah keemasan.
  Tas Tas
  Kontan ular itu terpotong menjadi tiga bagian.
  "Heaaa..."
  Namun baru saja Rangga hendak mendarat kembali, si Manusia Tengkorak telah menghantamkan pukulan jarak jauh yang cepat bagai Wlat, tanpa mampu dicegah. Hingga....
  Desss...
  "Aaakh..."
  Pendekar Rajawali Sakti kontan terkapar tak berdaya dengan pedang terlepas dari tangan.
  Cepat bagai kilat, si Manusia Tengkorak berkelebat menyambar pedang itu sebelum jatuh ke tanah.
  "Dengan pedangmu sendiri, kau akan mati di tanganku, Pendekar Rajawali Sakti... Heaaat.."
  "Kraaakh..."
  "Heh...?"
  Si Manusia Tengkorak menghentikan serangannya dengan hati tercekat ketika tiba-tiba sebuah bayangan besar meluruk dari angkasa. Begitu cepat bayangan itu melesat, tahu-tahu Pendekar Rajawali Sakti telah lenyap tersambar.
  Ketika si Manusia Tengkorak mendongak, tampak seekor rajawali raksasa tengah membawa Pendekar Rajawali Sakti dengan cakarnya yang tajam. Hatinya bergidik juga melihat burung raksaa yang baru pertama kali dilihatnya.
  Baru kemudian, si Manusia Tengkorak menoleh ke arah mayat Bidadari Pelahap Kumbang.
  "Bigi Guru..."
  Disertai teriakan keras, Rara Wulan menghambur ke arah mayat bigi gurunya.
  "Bibi..., maafkan aku.... Aku tak sempat menyelamatkan nyawamu... Biarlah, akan kubalaskan dendammu dengan pedang ini..." desis si Manusia Tengkorak dengan airmata mulai bergulir dari sudut-sudut matanya.
 
  ***
 
  7
 
  "Hoaaagkh"
  Dari mulut Pendekar Rajawali Sakti keluar darah berwarna hitam setelah selesai bersemadi. Hingga darahnya berwarna merah segar. Baru Rangga selesai menyalurkan hawa murninya.
  Pendekar Rajawali Sakti memang baru saja menderita luka dalam lumayan, hingga membuat-nya pingsan, setelah dibokong oleh si Manusia Tengkorak. Untung saja, Rajawali Putih cepat menolongnya, dan membawanya ke sebuah gua di sekitar Bukit Ungaran.
  "Hm.... Pedangku berhasil terampas oleh perempuan keparat itu.... Biarlah, entah bagaimanapun caranya pedang itu pasti akan kembali padaku...," gumam Rangga.
  Pendekar Rajawali Sakti kembali mengingat- ingat pertarungan dengan dua perempuan berhati iblis itu. Dia ingat betul kalau waktu itu terbokong, sehingga pedangnya terlepas. Dan akhirnya Rajawali Putih berhasil menolongnya.
  "Hm.... Kepandaian mereka benar-benar he-bat, " gumam Rangga. Masih dengan langkah tertatih-tatih, Rangga meninggalkan gua itu untuk mencari makanan, karena mendadak perutnya menjerit-jerit minta diisi.
 
  ***
 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>