Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 144

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | Oleh Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Sakti Cersil | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Pendekar Naga Putih - 80. Iblis Angkara Murka Panah Kekasih II - Gu Long Tom Swift - Misi Penolong Pendekar Pedang Siluman Darah - 27. Takanata Iblis Nippon Siluman Ular Putih - 25. Rahasia Kalung Permata Hijau

"Saudara ...... biarkanlah dia berlalu seperti teman- temannya yang pengecut itu ...... toch tujuan mereka jelas tidak tercapai ...." Tetapi Tiong Hong yang juga sebenarnya sudah berniat memberi jalan kepada Bi Kim, menjadi kurang senang karena moment yang disiapkannya untuk melepas Bi Kim pergi, justru direbut Beng Kui. Karena itu, segera setelah Bi Kim pergi sambil melempar lirikan kearah Beng Kui, Tiong Hong sudah menghadapinya sambil menegur: "Tidak sepantasnya saudara membuang peluangku untuk menangkapnya. Kami sangat perlu mengetahui apa maksud dan niat mereka mengganggu kami dari Lam Hay Bun. Kuharap lain kali saudara tidak melakukannya lagi ......" Tham Beng Kui yang sadar telah "merecoki" secara tidak sengaja upaya Lamkiong Tiong Hong yang diambang kemenangan, secara terbuka berkata: "Maafkan aku saudara ........ toch mereka sudah menyerah dengan melarikan diri. Artinya, mereka memang tidak mampu mengapa-apakah saudara berdua ........ ech, tapi saudara tadi mengatakan dari Lam Hay ....... apa benar berasal dari Pintu Perguruan Lam Hay Bun yang terkenal itu ...."? Mendengar terkandungnya nada kagum atau mengagumi dalam suara Tham Beng Kui, sebagian besar kemendongkolan hati Lamkiong Tiong Hong sudah tersapu pergi. Belum semuanya memang, karena nada dan sinar matanya belum sangat bersahabat atau ramah. Hanya saja, sinar mata mendongkol yang tadi menghiasi tatapan matanya lalu dari matanya. Dan kesempatan itu kemudian dimanfaatkan oleh Lamkiong Sian Li yang kemudian menyela percakapan: "Perkenalkan, kami berdua adalah Lamkiong Tiong Hong toakoku dan aku sendiri Lamkiong Sian Li. Kami berdua memang datang dari perguruan Lam Hay Bun ..... siapa gerangan nama saudara ini ...."? Betapapun Lamkiong Sian Li tidak ingin kakaknya bertengkar dengan pemuda yang sudah menolongnya tadi. Terlebih, entah bagaimana pertolongan pemuda ini sudah membuatnya tersimpan rapih disudut dan relung hatinya. Mana bisa dia membiarkan kakaknya bertengkar dengan pemuda idaman ini? "Ach, ternyata putra-putri hebat dari Lam Hay Bun. Maafkan, maafkan keteledoranku yang sudah mengganggu pertarungan saudara tadi. Ach, Nona, terima kasih. Namaku Tham Beng Kui dari Lembah Saldju Bernyanyi ........." "Terima kasih, terima kasih atas pertolongan Saudara Tham. Toako, adalah saudara Tham ini yang tadi telah menolongku karena teledor melawan pemuda ceriwis tadi. Sepantasnya kita mengucapkan terima kasih atas bantuannya ....." Lamkiong Tiong Hong memang sudah tahu bahwa Tham Beng Kui ini yang menolong adiknya tadi. Tetapi, rasa terima kasihnya berkurang banyak karena momentum untuk mendekati Gan Bi Kim hilang akibat Tham Beng Kui menyela pertarungannya tadi. Selain itu, entah bagaimana, perasaannya tidak tenang dan tidak senang terkait dengan perasaannya terhadap Gan Bi Kim. Padahal, dia belum mengenal baik Gan Bi Kim, maupun Tham Beng Kui. Karena itu, maka ringan saja Tiong Hong berkata: "Terima kasih jika begitu ....." Suaranya sangat tawar dan tidak terdapat nada berterima kasih dalam kalimat "terima kasih" yang disampaikannya. Untungnya Beng Kui sendiri bukanlah orang gila hormat. Dan jelas melihat jika Kakak gadis yang ditolongnya tadi terlihat tidak begitu menyukainya. Tetapi dia tidak perduli. Padahal, nona yang ditolongnya tadi sangat ramah dan terlihat meladeninya penuh persahabatan. Berbeda sekali dengan kakaknya yang sombong dan tinggi hati itu. "Hmmmm pertolongan itu tidak disengaja, tidak perlu disimpan dalam hati ....." Menghadapi Lamkiong Tiong Hong yang dingin dan kurang bersahabat itu, Tham Beng Kuipun menjadi kurang senang. Dan karena itu, dia menjadi tidak ingin berlama-lama dengan kakak beradik asal Lam Hay Bun tersebut. Tetapi, belum lagi dia memohon diri, tiba-tiba Lamkiong Sian Li menyela: "Ach, jika engkau tidak menolongku, bukan tidak mungkin kami berdua kekek beradik sudah jatuh ditangan musuh. Entah apa yang sedang mereka lakukan dan rencanakan sampai sampai kami dari Lam Hay juga hendak ditangkap mereka ...." "Entahlah Nona Sian Li, yang pasti konon mereka adalah jago-jago dari Thian Tok dan pernah ikut mengacau rimba persilatan Tionggoan ....." "Sekali lagi terima kasih saudara Tham ....." Sebenarnya Nona Lamkiong Sian Li ingin bercerita banyak dengan Beng Kui yang sudah membuatnya kagum. Tetapi, dia menjadi likat dan malu karena ada kakaknya di tempat itu. Dan lagi, dia melihat wajah kakaknya kurang begitu suka dan terlihat tidak begitu bersahabat dengan Beng Kui. Diam diam dia bertanya dalam hati, ada apa sebenarnya dengan kakaknya itu? Dengan Nona Sian Lin yang berada di tengah tetapi menjadi malu berlaku lebih jauh, posisi merekapun menjadi kaku. Dan untuk tidak lebih jauh dalam keadaan seperti itu, Tham Beng Kui yang sadar bahwa Lamkiong Tiong Hong kurang begitu menyukainya akhirnya memutuskan untuk minta diri. "Baiklah, mohon maaf aku minta diri terlebih dahulu. Jaga diri kalian Kakak beradik, semoga berjumpa dilain waktu ....." Sambil berkata demikian dengan tidak menatap wajah Tiong Hong yang terlihat kaku tidak bersahabat itu, Tham Beng Kui sekejap melirik Lamkiong Sian Li dan kemudian berlalu. Masih didengarnya nada merdu dari suara Nona Sian Li: "Sampai jumpa saudara Tham, sekali lagi terima kasih ....." Dan dengan langkah lebar, Tham Beng Kui kemudian berlalu dari hadapan Lamkiong Tiong Hong dan Lamkiong Sian Li. Dia tidak terlampau perduli dengan sikap Tiong Hong yang kaku dan Lamkiong Sian Li yang manis dan merdu menyapanya. Dia lebih perduli dengan ke arah mana Gan Bi Kim dan ketiga kawannya berlalu. Dan kearah sana dia ingin mengejar, bukannya berlalu menuju Pintu Gerbang Kota sebelah barat untuk masuk ke kota Lim An. Setelah agak jauh dari kakak beradik Lamkiong asal Lam Hay Bun, Tham Beng Kui mengerahkan tenaganya untuk mengejar Gan Bi Kim dan rombongannya. Dia berharap mereka belum terlampau jauh pergi. Tetapi, belum lagi dia melangkah jauh, tiba-tiba dia menjadi bingung arah mana yang sebaiknya diambil. Tepatnya bukan arah mana yang harus diambilnya, tetapi kepentingan apa yang mendesak. Mencari sumoynya Cui Giok Tin yang hilang dan arahnya justru kembali ke tempat kedua kakak beradik Lamkiong tadi, ataukah arah lurus mengejar Gan Bi Kim dan rombongannya. Tetapi, diam-diam dia berbisik dalam hatinya: "Ada keperluan apa aku harus mengejar rombongannya ..? bukankah jauh lebih penting mencoba mencari jejak sumoy Giok Tin ...."? Demikian terjadi perang batin dalam hati Beng Kui. Tetapi, dia mengesampingkan keinginan hatinya yang sebenarnya ingin mengejar kearah mana Gan Bi Kim berlalu. Bukan untuk meminta penjelasan Janaswamy seputar dimana adanya sumoynya, tetapi lebih ke keinginan hatinya untuk bertemu dengan Bi Kim. "Aku harus mengutamakan kepentingan perguruan. Keselamatan sumoy jauh lebih penting dari urusan lainnya ...." demikian Tham Beng Kui memutuskan. Dan segera setrelah keputusannya diambil, diapun kemudian mengambil jalan balik ketempat dimana kedua kakak beradik Lamkiong tadi berada. Tetapi, karena tidak ingin bertemu keduanya, Beng Kui mengambil jalan balik yang agak memutar, dan kemudian diapun pergi mencari jejak Cui Giok Tin ke arah yang ditunjukkan Janaswamy. Dia percaya dengan penjelasan Janaswamy karena petunjuk untuk bertanya kepada Janaswamy tadi berasal dari seseorang yang diduganya adalah Gan Bi Kim. Dan dugaannya kali ini memang benar demikian. Adalah Gan Bi Kim yang mengiriminya suara dari jarak jauh, juga yang mengirimkannya sebuah surat memberitahu keadaan sumoynya. =================== Kita kembali menemui Cui Giok Tin yang sednag berada dalam sebuah Gua rahasia dengan Toh Ling. Sebagaimana diceritakan di depan, setelah terluka, Toh Ling dibawa masuk ke dalam Goa oleh Giok Tin atas permintaan Sam Mo. Dan meski terluka, tetapi Toh Ling masih sanggup mengarahkan langkah Giok Tin utuk menemukan goa rahasia atau tepatnya ruangan rahasia yang terdapat dalam goa tersebut. Sebuah goa atau ruang rahasia yang tidak diketahui oleh orang luar, bahkanpun tidak diketahui keadaan dan tempat tepatnya oleh Sam Mo. Ketiga iblis itu tahu adanya ruang rahasia, tetapi hanya Toh Ling dan Thian Tee Siang Mo yang tahu letak tepatnya goa rahasia itu. Dan karena mereka taat dengan pantangan yang ditetapkan suhu mereka, maka tidak ada keinginan mereka untuk mencari tahu letak dan keadaan ruangan rahasia itu. Dan kini, Giok Tin juga jadi tahu goa atau ruang rahasia dalam goa tersebut. Tepatnya, sebuah Goa dalam goa. Dan yang tidak diketahui oleh Sam Mo adalah, ruang rahasia itu, menembus jalan keluar lainnya lagi, tetapi bukan ke Lembah Putus Nyawa, tetapi di satu pintu keluar lain yang justru lebih ke arah gunung dan putus di pingga gunung. Tetapi jalan keluar itu sudah lama tidak dilalui manusia, baru ketika Toh Ling berlatih dalam ruang rahasia itulah baru dia menemukan dan menggunakan kembali jalanan ke arah pinggang gunung. Dan di ujung jalan rahasia itu adalah hutan lebat yang nyaris belum pernah disentuh manusia. Tetapi, demi Toh Ling, Cui Giok Tin dengan memaksa diri keluar ke hutan lebat dan pekat itu untuk mencari air. Hutan lebat dan pekat yang didatangi Giok Tin itu, nyaris gelap karena sinar matahari tak mampu sepenuhnya menerobos hingga ke tanah akibat lebatnya pepohonan. Suasananya memang menyeramkan dengan sinar yang sangat minimal, hanya temaram cahaya saja yang tidak mampu membantu ornag melihat suasana sekitar secara jelas. Tetapi, Giok Tin bukan orang biasa. Kekuatan tenaga dalamnya cukup kuat untuk melihat keadaan secara lebih jelas. Karena itu, mengikuti petunjuk Toh Ling tadi, diapun kemudian berjalan berbelok kekiri dan setelah sekitar 10 menit berjalan, dia menemukan aliran sungai. Tetapi, sungai itu lebih layak disebut kali, karena lebarnya hanya satu meter lebih sedikit, tetapi airnya luar biasa jernihnya.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Latest Images

Trending Articles


Biodata Wak Mustar Juara Kilauan Emas 5


TONTON ONLINE MENCINTAIMU FULL EPISOD


Bintang Porno Malaysia dan Cerita Lucah


Bagaimana nak buat promosi yang targeted terus pada pembeli


Nesh Outdoor Water Filter


Hiking Bukit Gasing


Review Ladang Teh Boh Sungai Palas (Boh Tea Centre)


Bunga Kobis dan Broccoli Goreng Ala Mamak


Label Papan Kenyataan dalam Bilik Darjah


Kematian pelajar UNIMAS kehilangan besar, kata Fadzil

<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>